Keuntungan dan Kerugian Pemasangan Set Top Box

Baru-baru ini warga kompleks kampung saya mulai ramai membicarakan pemasangan set top box (STB). Obrolan ini berawal dari saudara sepupu saya yang kebetulan seorang teknisi yang biasa mereparasi televisi (TV), tape, radio, maupun peralatan elektronik lainnya. Ia gencar mempromosikan STB yang sedikit asing di telinga kami. 

Saudara sepupu saya gencar menginformasikan bahwa nantinya semua TV akan kehilangan salurannya jika tidak menggunakan STB. Ia juga mengatakan STB ini murah, dan hanya perlu satu kali pemasangan. Lalu apa sebenarnya STB itu?

Set Top Box (STB)

Set top box (STB) atau juga dikenal dengan istilah dekoder, receiver, conveter atau pengubah sinyal adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital. Alat ini berbentuk kotak dan biasanya berwarna hitam, dan dihubungkan dengan TV dan antena menggunakan kabel. Meskipun belum banyak, alat ini sudah mulai beredar di pasaran. Bahkan alat ini bisa dibeli secara online.

Gambaran pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital sebagai transformasi baru adanya tv digit bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Ilustrasi pengubahan sinyal oleh STB (sumber: my-best.id)

Karena alat ini merupakan seperangkat alat elektronik yang masih baru, tidak semua orang bisa memasangnya secara mandiri. Maka, saudara sepupu saya menggunakan kesempatan ini untuk menjual produk STB sekaligus menjual jasa pemasangan STB tersebut.

Dengan informasi yang menyakinkan dan rayuan khas penjual, akhirnya saudara saya berhasil mengajak beberapa warga kampung untuk memasang STB. Dari beberapa orang yang saya tanyai terkait keuntungan pemasangan STB sebagai transformasi tv analog ke tv digital, didapatkan infomasi di bawah ini.

Keuntungan Pemasangan STB

1. Tampilan Menjadi Jernih

Dari obrolan beberapa tetangga yang sudah memasang STB, didapatkan informasi bahwa tampilan tv mereka menjadi jernih. Lebih tepatnya mereka mengatakan

"siki tvne dadi bening, wis ora ana semute maning"

 (sekarang tv-nya menjadi jernih, tidak ada semutnya lagi). Hal ini terjadi baik pada TV layar datar maupun tv layar tabung. Jadi bagi kalian pemilik tv layar tabung, tidak perlu khawatir STB ini tidak hanya dikhususkan pada tv layar datar. 

2. Saluran TV menjadi Banyak