Di PP HQ Al Asror, tempat dimana saya mondok, sarung digunakan ketika kegiatan mengaji maupun kegiatan perayaan hari besar Islam lainnya. Lebih khusus lagi adalah ketika madrasah diniyah atau biasa orang menyebutnya dengan istilah madin (baca: pendidikan seperti sekolah yang khusus mempelajari ilmu agama).
Madin di tempat saya mondok diadakan setiap malam kecuali malam Jumat. Akan tetapi, jika bulan Ramadhan, Madin diliburkan dan diganti dengan ngaji posonan.Â
Kegiatan saat Ramadhan
Berbeda dengan Madin yang dibagi menjadi kelas-kelas sesuai kemampuan (seperti sekolah), ngaji posonan dibagi ke dalam majelis-majelis berdasarkan kitab yang dipelajari. Targetnya adalah selama satu bulan diharamkan satu kitab. Kitab yang dipelajari adalah kitab klasik yang berisi tentang  ilmu agama, seperti aqidah, fiqih, akhlak, balaghoh, dan lainnya.Â
Dalam satu hari biasanya tidak hanya ada satu majelis saja yang akan diikuti masing-masing santri. Di tempatku mondok dulu bahkan bulan Ramadhan bisa dikatakan adalah bulan yang padat sekali kegiatan. Berikut ini rincian kegiatan Ramadhan di PP HQ Al Asror:
1. Sahur Bersama
Kegiatan sahur di pondok bagaimanapun juga memiliki kesan yang menarik bagi kami para santri. Dimana kami harus bangun sepagi mungkin agar mendapat antrian pertama ketika mengambil nasi dan lauk. Karena di pondokku memang model makannya prasmanan, jadi harus siap-siap antri.
2. Tahajud dan Tadarus Pagi
Setelah sahur jika masih ada waktu biasanya para santri melakukan shalat tahajud dilanjutkan dengan tadarus pribadi sembari menunggu waktu sholat subuh.
3. Setoran Al Qur'an
Setelah sholat subuh berjamaah, kegiatan selanjutnya adalah setoran Al Qur'an sesuai dengan tingkatannya. Mulai dari yang masih jilid sampai setoran hafalan Al Qur'an.
4. Majelis Dhuha
Di PP HQ Al Asror santri dibiasakan melaksanakan sholat Dhuha. Pada saat bulan Ramadhan majelis Dhuha diisi dengan pengajian kitab sesuai dengan majelisnya masing-masing.
5. Tartilan Al Qur'an
Tartilan Al Qur'an adalah membaca Al Qur'an secara bersama-sama secara tartil dengan cara berpasangan. Dimana ketika satunya membaca, maka yang satunya lagi menyimak. Tiap pasangan mendapatkan jatah satu juz setiap harinya. Kegiatan ini dilakukan setelah sholat dhuhur.Â
6. Majelis Asar
Selain majelis Dhuha, majelis pengajian kitab dilakukan pula setelah sholat asar sembari menunggu waktu adzan magrib tiba.