Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan bahwa tindakan anarkis tidak pantas dilakukan kaum intleketual karena bukan ciri kecerdasan.
"Kampus adalah lingkungan tempat kaum intelektual berkarya untuk bangsa. Anak bangsa yang cerdas diharapkan bertindak yang memberikan solusi," katanya di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, pimpinan perguruan tinggi dan mahasiswa harus selalu optimis dalam mengembang misi mencerdaskan bangsa.
Beberapa ciri kaum cerdas, dikemukakannya, antara lain mampu menyelesaikan persoalan, mengendepankan martabat dan beradab, berkarya dengan biaya efektif dan memiliki keterampilan.
"Kaum intelektul yang cerdas harus mampu menyelesaikan masalah. Harus dapat memberi solusi yang konstruktif bagi bangsa," katanya.
Universitas Haluoleo, menurut dia, memiliki sumber daya dosen maupun mahasiswa handal sebagai modal utama membangun bangsa dan daerah ini.
Contohnya, kata dia, adanya dosen Unhalu yang menjadi juara jurnal ilmiah bidang geofisika di Eropa.
"Mereka telah mengangkat harkat dan martabat Unhalu, bahkan mengharumkan nama bangsa di pentas dunia," kata Menteri disambut aplaus.
Pada kesempatan tersebut Menteri Moh Nuh menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah mahasiswa kurang mampu yang menerima beasiswa dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mereka pemilik nilai 3,0 keatas adalah generasi potensial untuk meneruskan pembangunan bangsa," katanya.
Ia menyarankan kepada siapa pun agar ihlas membantu biaya pendidikan bagi orang tidak mampu, tetapi memiliki keerdasan.