Teringat dengan satu pribahasa “Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah”pasti sudah tidak asing bagi kalian dengan pribahasa tersebut, yang mana pribahasa tersebut memiliki arti kasih sayang seorang ibu yang diberikan kepada anaknya itu selamanya seumur hidup sedangkan kasih sayang anak yang diberikan kepada orangtua itu memiliki batasan. Dalam pribahasa tersebut disebutkan “kasih sayang anak sepanjang galah” yang mana berarti kasih sayang seorang anak memiliki betasan, akan tetapi mengapa di era sekarang banyak sekali anak yang sering membentak ibu mereka, menjadikan ibu mereka seperti pembantu, dan bahkan tidak segan-segan mereka memukul ibu mereka. Apa mereka tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap ibu mereka yang telah mengandung mereka selama kurang lebih 9 (sembilan) bulan, dengan taruhan nyawa ibu mereka berjuang untuk melahirkan mereka disertai dengan tetesan air mata kebahagian. Sebagaimana firman ALLAH dibawah ini:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(Qs. Luqman : 14)
Tapi apa yang ibu mereka dapat setelah mengandung, melahirkan dan membesarkan mereka?. Membentak?, memukul?, atau menganggap ibu mereka seperti pembantu?.
Mungkin ada banyak anak yang sangat menyayangi ibu mereka, akan tetapi kasih sayang yang diberikan anak yang sangat menyayangi ibu merekapun bahkan belum bisa untuk membalas kasih sayang yang diberikan oleh ibu mereka. Bahkan anak yang menyayangi ibunya saja tidak dapat membalasnya, sedangkan anak yang memaki ibunya bahkan sampai memukul ibunya apa mereka tidak pernah berfikir tentang kasih sayang ibu mereka?. Apa mereka tidak sadar bahwa surga ada ditalapak kaki seorang ibu?.
Ketika seorang ibu melarang kalian untuk ini dan untuk itu, memarahi kalian, dan memukul kalian bukan berarti ibu kalian tidak menyayangi kalian, itu berarti ibu kalian terlalu khawatir dan takut dengan apa yang nanti akan terjadi pada kalian itulah salah satu bentuk perlindungan yang diberikan ibu kalian kepada kalian, kalau ibu kalian marah dan memukul kalian bukan juga ibu kalian tidak menyayangi kalian melainkan ibu kalian sangat menyayangi kalian oleh karena itu ibu kalian memarahi dan memukul kalian.
Sebagai seorang anak seharusnya kalian menyayanginya, menjaganya, merawatnya diusia senja sebagaimana ibu kalian menyayangi kalian, menjaga kalian, dan merawat kalian. Bahkan ketika kalian tertidur dalam dekapannya ada seekor nyamuk yang mendekat mereka akan membunuh nyamuk tersebut dan ketika ada hewan atau apapun yang mengancam nyawa kalian, ibu kalianlah yang akan pertama kali merelakan nyawanya untuk kalian dan ibu kalian rela bangun semalaman hanya untuk menemani kalian ketika kalian terbangun menangis dimalam hari saat bayi sambil terkantuk-kantuk dan tak jarang ibu kalian tertidur dengan keadaan duduk. Ingat surga ada dibawah telapak kaki ibu, janganlah kalian membuat ibu kalian menyakiti hati ibu kalian sekalipun karena tanpa maafnya hidup kalian tidak akan merasa tenang dan ingatlah pula kasih sayang yang selalu diberikannya kepada kalian. Sebagaimana hadits berikut ini :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Yang Artinya :