Kebanyakan dari orang-orang sekarang adalah menilai seseorang hanya dari luarnya saja, begitu pula dengan ketika mereka melihat orangtua yang memiliki kepribadian yang kurang baik ataupun yang baik maka kebanyakan orang pasti akan memiliki penilaian bahwa anak orang tersebut akan sama seperti orangtuanya, anak tersebut pasti akan menjadi anak yang buruk karena dari orangtua yang kurang baik dan anak tersebut akan baik karena dari orangtua yang baik. Dan ketika orang-orang tersebut menemui anak yang memiliki prilaku yang buruk orang-orang tersebut pasti bertanya-tanya “siapakah orangtuanya?”, “mungkin orangtuanya juga memiliki kepribadian yang buruk”. Memang orang-orang tersebut sangatlah berhak untuk memberi penilaian terhadap orang lain. Penilaian orang-orang tersebut mengingatkan saya dengan satu pribahasa yang berbunyi “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” yang sering sekali digunakan untuk menilai seorang anak atau menilai orangtuanya, sehingga wajar saja bagi orang-orang memiliki penilaian yang mana ketika orangtua memiliki kepribadian yang buruk maka anaknya akan menjadi buruk begitupun sebaliknya ketika orangtuanya memiliki kepribadian baik anaknya akan menjadi baik atau ketika orang-orang menemui anak yang buruk pasti mereka menilai mereka memiliki orangtua yang buruk pula begitupun sebaliknya.
Akan tetapi tidak semua buah jatuh tak jauh dari pohonnya, artinya tidak semua anak yang buruk terlahir dari orangtua yang buruk atau orangtua yang memiliki pribadi yang buruk akan memliki anak yang juga berprilaku buruk begitupun dengan anak yang baik terlahir dari orangtua yang baik atau orangtua yang memiliki prilaku yang baik akan memiliki anak yang berprilaku baik. Malah terkadang kebanyakan anak yang berprilaku buruk biasanya terlahir dari orangtua yang baik dan terkadang pula ada anak yang baik terlahir dari orangtua yang buruk.
Terkadang ketika ada orangtua yang buruk, ada beberapa orangtua yang selalu berharap agar anaknya tidak menjadi buruk seperti mereka. Oleh karena itu orangtua tersebut berusaha untuk mendidik anaknya menjadi anak yang memiliki kepribadian yang baik sehingga mereka menjadi anak yang baik. Bahkan terkadang ada juga anak yang ingin menunjukkan pada orang-orang sekitarnya bahwa dia bisa menjadi anak yang baik meskipun dia terlahir dari keluarga yang memiliki pribadi yang buruk. Ketika ada orangtua yang memiliki kepribadian yang baik belum tentu juga anaknya memiliki prilaku yang baik, bahkan ada orangtuanya adalah seorang yang sangat agamis, dermawan, dan penyabar akan tetapi anaknya menjadi ketua geng, pembalap liar, dan lain-lain. Karena pada dasarnya semua prilaku anak itu terbentuk baik atau tidak baiknya tergantung dari bagaimana cara orangtua mendidik dan mengarahkan anak tersebut atau bisa juga dari cara bergaul dilingkungan sekitar anak.
Oleh sebab itu buat semua orang yang membaca artikel ini janganlah menilai seseorang itu hanya dari yang terlihat saja tanpa mengetahui sebenarnya yang benar-benar tak terlihat dan ada baiknyalah kita mendo’akan yang terbaik bagi mereka. :):):)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H