Mohon tunggu...
nur hayati
nur hayati Mohon Tunggu... -

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

GANGGUAN KESEHATAN MENTAL PELAJAR MAKIN TINGGI

31 Desember 2013   09:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tingkat setres dan ganguan kesehatan mental pelajar dan mahasiswa dewasa ini meningkatkan 5 kali lebih tinggi di bandingkan kondisi yang diderita pelajar dan mahasiswa pada era depresi besar 1983 silam. Pemicu berasal dari sekolah dan budaya polisi dalam kehidupan sehari-hari.studi Twenge dan tim peneliti dari monnesota multiphasic personality inventory (MMPI) mengungkapkan bahwa budaya popular dan faktor eksternal, seperti kekayaan keluarga, status hingga penampilan mempengaruhi tingkat kesehatan mental para pelajar dan mahasiswa.

Penelitian di pimpin Twenge di lima universitas dan melibatkan 77.576 pelajar dan mahasiswa serta membandingkan data tahun 1938 hingga 2007. Secara umum, rata-rata pelajar pada tahun 2007 mengalami tekanan mental lima kali lebih besar dari pada pelajarpada usia yang sama di tahun 1938. Dalam dua kategori gangguan mental lainnya. Jumlahmeningkat hingga enam kali.

Penderita hypomania atau keadaan mental yang selalu ketakutan atau sikap optimis berlebihan melonjak secara signifikan menjadi 31 persen pada 2007. Pada 1938, penderitanya hanya lima persen pelajar, tingkat depresi yang dialami pelajar meningkat dari satu persen menjadi enam persen.

Penelitian memperkirakan nilai actual penderita depresi lebih besar. Sebab sebagian pelajar minum obat anti depresi dan pengobatan psikotropika untuk meredahkan gejala-gejala depresi. Tingkat penyimpangan psikopatik yang berkaitan dengan perilaku menyimpang meningkat menjadi 24 persen pada 2007. Presentase gangguan mental tahun 1938 hanya mencapai lima persen pada mahasiswa dan pelajar dalam bukunya yang terbit 2006, Twenge menyebutkan budaya popular mempengaruhi mental di kalangan pemuda. Sebagian besar pelajar dan mahasiswa mengaku ada keterkaitan dan tekanan menjadi orang kaya dan sukses (77 persen dari responden)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun