Mohon tunggu...
Nur Oktaviani
Nur Oktaviani Mohon Tunggu... Konsultan - menulis adalah rekam jejak kehidupan kita.

Monokrom

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Door-to-door Education di Kepulauan Seribu Bersama Divers Clean Action

25 November 2019   12:00 Diperbarui: 25 November 2019   12:19 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Divers Clean Action salah satu lembaga swadaya masyarakat yang menanganin permasalahan sampah di laut. Pada tanggal 11-18 September 2019 menjadi relawan di kepulauan seribu, kegiatannya adalah melakukan edukasi terkait pemilahan sampah ke rumah-rumah penduduk.

Kegiatan disana bersama rekan saya yaitu rafif , pras dan iris, kami berempat door to door melakukan edukasi mengenai pemilahan sampah, disana saya dan teman-teman mengalami beberapa kendala, ada beberapa masyarakat yang menerima kami dengan terbuka dan menyambut kami dengan senang, bahkan mereka sangat antusias dengan adanya edukasi pemilahan sampah, akan tetapi ada masyarakat yang masih belum terbuka terkait edukasi pemilahan sampah dan ada yang menolak kami untuk di edukasi.

Sebenarnya kami melakukan edukasi pemilahan sampah, lebih tepatnya di pulau pramuka, masyarakatnya pun, ada yang peduli dan acuh tak acuh terhadap sampah. Kami pun melakukan sosialisasi tentang pemilahan sampah ke sekolah dasar di SDN Pulau Panggang 02 Pagi, mereka sangat antusias dalam menyambut kami. Bahkan penanaman terkait pemilahan sampah harus dibiasakan oleh mereka anak-anak SD, karena mereka lah meneruskan generasi kita selanjutnya.

Untuk teman-teman, disini saya juga mau membahas tentang pemilahan sampah untuk di rumah tangga, yuk kita bahas disini.

Pemilahan sampah itu sendiri di bagi memnjadi 3 yaitu : Sampah sisa makaan, residu dan sampah daur ulang.

  • Sampah sisa makanan itu ada macamnya yaitu : sisa nasi, batang sayuran, tulang ayam, tulang ikan dan kulit buah-buahan.
  • sampah residu yaitu sampah sudah tidak dapat didaur ulang lagi, misalnya : bungkus sachet, tisu bekas pakai, pembalut dan pampers/popok bayi.
  • Sampah daur ulang misalnya : botol plastik, botol kaleng-kalengan dan perabotan plastik yang sudah rusak

Dari ketiga sampah diatas, wadah sampahnya harus terpisahkan, dan wadahnya itu tak perlu bagus yang terpenting kedap air dan tertutup untuk sampah sisa makanan dan residu, untuk sampah daur ulang wadahnya dapat menggunakan karung, agar sampah daur ulangnya bisa dijual ke pelapak atau bank sampah.

Disarankan untuk tidak menggunakan wadah sampahnya menggunakan plastik, karena kalau menggunakan sampah plastik akan menambah timbunan sampah plastik. Sementara sampah plastik itu sendiri membutuh 100 hingga 500 tahun agar dapat terurai dan sampah plastik dapat mencemari tanah, air dan laut.

Yuk teman-teman mulai saat ini, kita kurangi penggunaan plastik demi bumi yang sangat kita cintai :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun