Mohon tunggu...
Nur Faizin
Nur Faizin Mohon Tunggu... Guru - Nur Faizin UM (Universita Negeri Malang)

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian kepada Masyarakat: Dosen Sastra UM Memperkuat Kesadaran PPKS kepada Santriwati Mambaush Sholihin di Gresik

20 Agustus 2024   11:22 Diperbarui: 23 Agustus 2024   09:30 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Usai Mengikuti Seminar PPKS (dokrpi)

Gresik, 18 Agustus 2024 --- Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman santriwati tentang pentingnya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), tim dosen dari Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) yang terdiri dari Dr. Nur Faizin, Mochamad Rizal Ramadhan, dan Abdul Basid, Ph.D, mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk "Penguatan Kesadaran PPKS untuk Santriwati Pondok Pesantren Mambaush Sholihin Gresik". Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Ahad, 18 Agustus 2024, di Gedung A Universitas Kyai Abdullah Faqih (UNKAFA) Gresik.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tingga, Pengabdian Kepada Masyarakat oleh tim yang diketuai Dr. Nur Faizin, dosen Fakultas Sastra UM dan tim Pusat Gender dan Kependudukan (PGK) UM, untuk terus memberikan kontribusi nyata dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, terutama dalam menangani isu-isu krusial seperti kekerasan seksual yang seringkali masih menjadi tabu untuk dibahas, khususnya di lingkungan pesantren. Pengabdian ini dihadiri oleh perwakilan santriwati Pondok Pesantren Mambaush Sholihin yang sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.

Tujuan dan Relevansi Kegiatan

Dalam penyampaiannya, Dr. Nur Faizin menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali santriwati dengan pengetahuan dan kesadaran akan hak-hak mereka, serta bagaimana melindungi diri dari ancaman kekerasan seksual. "Kesadaran tentang pentingnya menjaga kehormatan diri dan memahami hak-hak pribadi adalah bagian esensial dari pendidikan moral dan agama yang harus dimiliki oleh setiap santriwati," tegasnya.

Dalam pengabdian itu juga ditegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya memberikan informasi, tetapi juga berupaya membangun mentalitas dan keberanian para santriwati untuk bersuara dan melaporkan apabila mengalami atau mengetahui adanya tindakan kekerasan seksual. "Melalui kegiatan ini, kami berharap santriwati memiliki keberanian untuk melawan segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan jika hal itu terjadi," ujar Faizin.

Antusias Mengikuti Materi Seminar (dokrpi)
Antusias Mengikuti Materi Seminar (dokrpi)

Materi dan Diskusi yang Komprehensif

Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, di mana para santriwati mendapatkan materi yang mengenai jenis-jenis kekerasan seksual, bagaimana mengenali tanda-tandanya, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk pencegahan dan penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Tim Pengabdian juga menjelaskandalam pemaparannya tentang pentingnya kerjasama antara pihak pesantren, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perkembangan para santriwati.

Selain penyampaian materi, acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Para santriwati diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, kekhawatiran, dan pengalaman mereka terkait isu kekerasan seksual. Diskusi ini berjalan dengan penuh antusiasme, menandakan tingginya minat dan kepedulian para peserta terhadap topik yang diangkat.

Di akhir acara, tim pengabdian juga menyampaikan komitmen mereka untuk terus mendampingi dan memberikan edukasi lebih lanjut mengenai PPKS dan isu-isu penting lainnya. Mereka juga berharap agar sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan pesantren dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan generasi muda yang tangguh, berpengetahuan luas, dan berakhlak mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun