Seperti Hujjatul Islam yaitu Imam Al Ghazali, dan Ibnu Rusyd. Al Ghazali melalui karya menumentalnya yang sangat termasyhur bahkan hingga ke dunia barat yaitu Ihya' Ulummudin,Â
kitab ini sendiri ditulis untuk memulihkan kembali keseimbangan dan keselarasan antara eksoterik (dimensi luar/ lahir seperti syariat) dan esoterik (dimensi dalam/ batin seperti tasawuf atau jalan spiritual) dengan demikian Al Ghazali sendiri berusaha menjembatani antara ilmu pengetahuan (red barat) dengan agama islam,Â
integrasi antara ilmu pengetahuan dan agama islam sendiri adalah sebuah jawaban bagi para cendekiawan barat yang mengatakan bahwa agama (islam) akan memberikan batas-batas pada kemajuan ilmu pengetahuan, atau kata lain agama adalah candu yang akan membuat seseorang terkungkung dengan dogma-dogma,Â
bagi kalangan umat islam sendiri karya dari Al Ghazali ini adalah sebuah jawaban namun juga sebuah peringatan, jawaban bahwa orang islam sendiri mampu bersaing secara akal dan ilmu pengetahuan dengan dunia barat dengan tetap berpegang teguh kepada al Qur'an dan as Sunnah,
menjadi sebuah peringatan bahwa secara tidak sadar umat islam sendiri mengalami kejumudan dan kemunduran maka diperlukan pemantik yang luar biasa, yang mampu mengobarkan api perjuangan dalam belajar agama islam sendiri dan juga ilmu pengetahuan barat.Â
Ilmu pengetahuan barat dengan keliberalannya tersebut tetaplah harus dipelajari oleh umat islam sebagai sebuah disiplin keilmuan, bukan sebagai akidah, sebagaimana mempelajari agama lain sebagai sebuah pengetahuan hukumnya adalah boleh tetapi jangan sampai merusak akidah. Â
Filsafat sendiri adalah sebuah alat untuk membuka tabir sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh inderawi manusia sekaligus berpikir tentang kebijaksanaan, sementara ilmu pengetahuan adalah sebuah alat/ tools untuk menyelesaikan persoalan yang mampu ditangkap oleh inderawi manusia.
Oleh Nur Rohmad Mahasiswa Universitas Muhammadiyah  Magelang, Fakultas Agama Islam Program Study Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H