Mohon tunggu...
Nur Kholis
Nur Kholis Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

nama saya kholis mahasiswa sastra indonesia di universitas pamulang. saya memiliki hobi badminton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbandingan Novel Siti Nurbaya dan Dilan 1990

27 Juni 2024   19:16 Diperbarui: 27 Juni 2024   19:18 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siti Nurbaya adalah novel Indonesia karangan Marah Roesli, yang berasal Minangkabau, novel ini mengangkat kisah Sitti Nurbaya yang merupakan seorang remaja perempuan yang tinggal di Padang. Ia adalah anak pedagang kaya bernama Bagindo Sulaiman. Meskipun dikenal sebagai novel percintaan, tetapi kisah Sitti Nurbaya mengandung banyak nilai yang masih relevan hingga sekarang. Lewat kisah Sitti dan Samsul kita bisa melihat permasalahan budaya yang kerap membelenggu sekaligus dijadikan panduan agar manusia hidup beradab. Sitti dan Samsul telah berusaha melepaskan diri dari aturan adat yang menentang cinta mereka berdua, tapi akhirnya keduanya harus kalah karena kuatnya adat yang telah mengakar jauh dalam kehidupan kita. Selain itu, dalam novel ini juga bisa dilihat masuknya pandangan atau budaya modern, dengan kehadiran penjajah kolonial yang membawa pengaruh modern terhadap kehidupan masyarakat, khususnya di Tanah Minang. 

Dilan 1990 adalah Novel Indonesia karangan  Pidi Baiq menceritakan tentang kisah cinta Milea. Milea adalah seorang murid baru di SMA Negeri di Bandung, pindahan dari jakarta. Saat dia jalan menuju sekolah dari arah belakang ada suara motor yang sengaja memperlambat kecepatannya untuk bisa sejajar dengan Milea, pengendara itu teman satu sekolahnya, seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa mereka akan bertemu di kantin. Awalnya, Milea tidak menghiraukan laki-laki peramal itu. Tapi, setiap hari peramal itu selalu mengganggu Milea, selalu mengirimkan surat.  Milea mulai penasaran dengan laki-laki itu dan mencari tahu, laki-laki peramal itu bernama Dilan.

Pada novel Siti Nurbaya dan Dilan 1990 memiliki kesamaan dalam tema yaitu tentang percintaan Siti Nurbaya menceritakan kisah cinta tragis antara Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih, sedangkan Dilan 1990 menceritakan kisah cinta remaja yang manis antara Milea dan Dilan.  

Selain memiliki kesamaan kedua novel tersebut memiliki perbedaan yaitu tentang konflik yang diangkat. Pada novel Siti Nurbaya memiliki konflik yang lebih kompleks dan tragis dibandingkan dengan Dilan 1990. Hal ini karena Siti Nurbaya melibatkan konflik adat dan tradisi, konflik sosial, dan konflik internal yang rumit. Sedangkan konflik Dilan 1990 lebih ringan dan fokus pada kisah cinta remaja. Meskipun demikian, Dilan 1990 juga mengangkat beberapa konflik sosial yang relevan dengan kehidupan remaja masa kini.

Selain konflik perbedaan juga dilihat dari gaya bahasa yang digunakan. Marah Rusli menggunakan bahasa Melayu yang puitis, sedangkan Pidi Baiq menggunakan bahasa gaul khas anak muda tahun 1990-an.

Jadi kesimpulannya novel Siti Nurbaya dan Dilan 1990 merupakan dua novel yang berbeda dalam banyak hal, tetapi memiliki persamaan yang menarik. Kedua novel ini sama-sama memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat Indonesia di masa lampau. Konflik dalam novel Siti Nurbaya dan Dilan 1990 memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kompleksitas konflik, fokus cerita, dan relevansi sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun