Mohon tunggu...
Nur Salamah
Nur Salamah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan, Bahasa, Budaya, Sastra, dan Seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MAN 3 Bantul Delegasikan Guru dan Siswa dalam Talk Show Penguatan Moderasi Beragama

12 Desember 2024   19:16 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:16 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MAN 3 Bantul delegasikan guru dan siswa dalam Talk Show Penguatan Moderasi Beragama (Sumber: Tim Publikasi MAN 3 Bantul)

MAN 3 Bantul mendelegasikan guru dan siswa siswi MAN 3 Bantul untuk mengikuti Talk Show Penguatan Moderasi Beragama yang diadakan di Concert Hall Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Kamis (12/12/2024). MAN 3 Bantul mengirimkan 46 siswa siswi dengan didampingi oleh 4 guru yaitu Warzani, Hidayatu Rohman, Dennis  Fella Febrina, dan Wiwik Ayu Kusuma Arum. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti berbagai sekolah yang ada di Yogyakarta dan berbagai lembaga.

MAN 3 Bantul delegasikan guru dan siswa dalam Talk Show Penguatan Moderasi Beragama (Sumber: Tim Publikasi MAN 3 Bantul) 
MAN 3 Bantul delegasikan guru dan siswa dalam Talk Show Penguatan Moderasi Beragama (Sumber: Tim Publikasi MAN 3 Bantul) 
Acara yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang Kementerian Agama RI yang bekerjasama dengan ISI Yogyakarta ini mengusung  tema  "Menangkap Cahaya Mengurai Warna Moderasi Beragama". Hadir dalam acara ini, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kementerian Agama RI; Dr. Irwandi, M.Sn., Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, serta narasumber Prof. Dr. Phil. Al Makin, S. Ag. M. A., Guru Besar Bidang Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Warsono, S. Sn, M. A., dosen Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., mengungkapkan bahwa moderasi beragama bukan doktrin. "Moderasi beragama merupakan cara pandang yang inklusif dan universal. Kerukunan lintas iman dapat diekspresikan dengan berbagai sarana, salah satunya melalui seni lukis atau menggambar. Satu gambar memiliki beribu kalimat yang dapat mudah dipahami oleh orang yang melihat," ungkap Suyitno.Lebih lanjut, Suyitno menjelaskan lima esensi seni salah satunya universal, seni menyatukan heterogenitas warga negara. Menurutnya, Moderasi Beragama harus tumbuh dengan berbagai inovasi, media, atau seni. Pentingnya moderasi beragama ini menjadi perhatian pemerintah.  Moderasi beragama menjadi salah satu program nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

MAN 3 Bantul delegasikan guru dan siswa dalam Talk Show Penguatan Moderasi Beragama (Sumber: Tim Publikasi MAN 3 Bantul) 
MAN 3 Bantul delegasikan guru dan siswa dalam Talk Show Penguatan Moderasi Beragama (Sumber: Tim Publikasi MAN 3 Bantul) 

Selama acara berlangsung, siswa siswi serta seluruh peserta yang ada dalam auditorium sangat antusias dan menyimak ilmu yang disampaikan oleh para narasumber. Prof. Dr. Phil. Al Makin, S. Ag. M. A., memberikan penjelasan bahwa tujuan moderasi beragama adalah untuk menciptakan kerukunan umat beragama, antarumat beragama, dan antarumat beragama dengan pemerintah.  Selain itu, Warsono, S. Sn, M. A., mengungkapkan moderasi beraga bisa dialirkan dengan karya seni yang menggambarkan keberagaman dan Bhineka Tunggal Ika yang bermakna "Berbeda-beda namun tetap satu jua". (wak/sal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun