Adanya pandemi covid-19 yang melanda saat ini, menuntut masyarakat untuk membiasakan diri berperilaku lebih sehat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Kebiasaan baru ini atau yang lebih dikenal dengan istilah New Normal merupakan tindakan preventif dari penyebaran virus corona, mengingat penyebaran virus corona sangat mudah dan cepat.Â
Handsanitizer menjadi salah satu pilihan di masyarakat dalam mensterilkan tangan dari kemungkinan virus yang menempel karena penggunaannya yang dirasa cukup praktis. Namun karena berbahan dasar alkohol, penggunaan yang sering, dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit. Selain itu harganya juga cukup menguras kantong. Maka dari itu, mencuci tangan menggunakan sabun menjadi alternatif yang lebih tepat dalam menjaga kestrerilan tangan dengan minim efek samping yang ditimbulkan.
Sabun cair pembersih tangan merupakan sabun untuk pembersih yang dibuat dengan menggunakan proses saponifikasi menggunakan penambahan zat lain ataupun tanpa penambahan zat lain  yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit tangan. Masyarakat modern sekarang ini biasanya lebih praktis menggunakan sabun cuci tangan cair dalam kemasan kecil yang bisa dibawa kemana-mana.
Adanya pelatihan ini diadakan guna memberikan wawasan kepada ibu-ibu tentang pembuatan sabun cuci tangan cair.serta cara untuk mencuci tangan yang benar sesuai dengan langkah-langkah yang tepat.Â
Pelatihan pembuatan sabun cuci tangan ini mendapat respon yang positif, dengan banyaknya partisipan yang hadir langsung guna mengikuti pelatihan. Dalam pelatihan ini juga memberikan kesempatan kepada ibu-ibu yang hendak berwirausaha dengan memproduksi sabun cuci tangan cair. Sehingga pelatihan ini akan bermanfaat dan mempunyai nilai lebih.
Pelatihan ini diawali dengan pengenalan alat dan bahan yang digunakan serta cara kerja pembuatan sabun cuci tangan cair kepada ibu-ibu. Lalu dilanjutkan dengan praktek langsung pembuatan sabun cuci tangan cair.Â
Bahan dasar yang digunakan menggunakan produk smart clean dengan aroma apel. Komposisi nya adalah sodium lauryl ether sulfat (bahan aktif pembersih), natrium chloride (penguat daya bersih untuk meningkatkan kemampuan menghilangkan kotoran pada tangan), coc amino prophyl betaine (penguat ketahanan busa agar tidak mudah pecah), glyserin (bahan pelembut tangan dan meberikan efek dingin pada kulit), parfum (tambahan aroma yang memberikan kesegaran pada tangan setelah mencuci tangan).Â
Komposisi tersebut sudah di campur menjadi satu wadah plastik yang nantinya akan menjadi 2 liter sabun cuci tangan cair. Langkah pertama yang dilakukan dengan menuangkan bahan ke dalam satu wadah kemudian tuangkan air bersih sedikit demi sedikit. Lalu aduk sampai rata secara terus menerus, selanjutnya tuangkan kembali air bersih hingga hingga sebanyak 2 liter air. Dalam proses pencampuran bahan dan air pastikan semua bahan telah tercampur rata.
Ibu-ibu juga ikut berperan aktif dalam pembuatan sabun cuci tangan cair, mereka bergantian untuk mengaduknya. Setelah sekitar 10 menit diaduk dan sudah tercampur rata, maka langkah berikutnya  yaitu siapkan botol kemasan dan pastikan botol kemasan tersebut  sudah di cuci bersih. Dalam pelatihan ini menggunakan ukuran botol 100 ml, lalu tuangkan secara perlahan-lahan ke dalam botol kemasan.
Hasil dari pelatihan pembuatan sabun cuci tangan cair ini berupa sabun cuci tangan cair beraroma apel sebanyak 20 botol kemasan dengan ukuran 100ml. Sabun cuci tangan cair ini merupakan sabun cair yang ramah lingkungan dikarenakan menggunakan bahan  aktif yang dihasilkan dari olahan kelapa sawait. Busa yang dihassilkan juga tidak terlalu banyak sehingga irit dalam penggunaan air untuk bilas.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini masyarakat semakin rajin untuk menjaga kebersihan agar rantai penyebaran virus corona segara putus dan bisa beraktivitas dengan normal kembali. Selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, sabun cuci tangan ini juga dapat dipasarkan sehingga menambah peluang usaha dan menambah pendapatan, mengingat di masa pandemic ini banyak orang yang menganggur dan kesulitab mencari pekerjaan.