Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meneliti kasus dan menemukan penyebab timbulnya masalah serta usaha untuk menemukan letak dan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa. dan menetapkan kemungkinan bantuan yang akan diberikan siswa yang bersangkutan terlepas dari kesulitan yang dialaminya.Defenisi kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh The United States Office of Education (USOE) pada tahun 1977 dalam Mulyono, yaitu suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa tulisan.Menurut Mulyadi (2010), kesulitan belajar pada dasarnya dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek kognitif, maupun afektif.Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar.Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis,mengeja dll. Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan oleh faktor inteligensi yang rendah, akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor nonintelegensi.Kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku baik secara langsung ataupun tidak langsung.Â
Ciri-ciri tingkah laku yang merupakan gejala kesulitan belajar antara lain, menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh anak atau dibawah potensi yang dimiliki, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada murid yang sudah berusaha untuk belajar dengan giat, tetapi nilai yang dicapainya selalu rendah,lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.
Istilah kesulitan belajar dalam dunia pendidikan juga memiliki beberapa macam penyebutan.
1.Learning Disorder (ketergangguan belajar
2.Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar)
3.Learning disfunction (ketidakfungsian belajar
4.Under Achiever (pencapaian rendah)
5.Slow Learner (lambat belajar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI