Mohon tunggu...
Nur Alam Ali
Nur Alam Ali Mohon Tunggu... Editor - Literasi atau Mati Informasi

Hiduplah seperti orang hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Cinta Anak Surau - Part 11

3 April 2020   11:54 Diperbarui: 29 November 2020   08:06 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.cermati.com/

Dirumah Saja

Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang menginginkan hari paling bersejarah dalam hidupnya menjadi bencana.  Siapa yang ingin rencana khitbah yang ditunggu-tunggu gagal? semua orang tidak akan menginginkan itu terjadi. Tapi apa daya demi kebaikan kita bersama Hery dan Santi ikhlas untuk menunda acara yang sangat dinanti-nanti acara yang akan menentukan kearah mana masa depannya akan dibawa.

Demi untuk membantu pemerintah Hery dan Santi taati aturan untuk dirumah saja semenjak keputusan lockdown diterapkan. Hery dan Santi sudah bertegad untuk ikut berpartisipasi dalam mencegah penyebaran Virus Corona yang ada di kotanya.

Hery : Kadang bosan juga dirumah, tapi demi rasa Nasionalisme kepada bangsa ini aku rela

Santy : rasa nasionalisme apaan Cuma dirumah aja? (sambil meledek Hery)

Hery : kita tidak berada di jaman perang melawan penjajah yang untuk membuktikan rasa cinta kita kepada tanah air harus berjuang angkat saja . Tapi kita berada di jaman perang melawan Virus Corona 

Santi : Iya aku juga tahu dengan dirumah saja kita sudah menunjukan rasa nasionalisme kita karena kita sudah mengorbankan kepentingan kita termasuk acara khitbah kita (sambil tersenyum meledek Hery)

Hery : sabar ya, mungkin Allah punya rencana yang lebih indah untuk kita

Kesadaran Hery dan Santi untuk membantu pemerintah melawan Virus Corona itu sangat tinggi. Hery bisa saja melakukan acara khitbahnya sekarang juga dengan cara sembunyi-sembunyi tapi dia tidak lakukan karena dia taat terhadap aturan  pemerintah yang melarang masyarakat untuk berkerumunan atau sengaja membuat kerumunan.

Hery sadar sudah saatnya kita berkorban untuk kepentingan bangsanya meski sekedar melakukan hal yang paling sederhana yaitu dirumah saja. Tapi bagi Hery itu bukan sesuatu yang sederhana, itu adalah pengorbanan Hery yang sangat berat karena harus menunda acara khitbahnya.

Dan jangan salah saat mereka dirumah saja sebenarnya mereka tersiksa tapi sebagai wujud kepeduliannya terhadap sesama mereka harus tetap tersenyum.  Apa yang iya lakukan sebenarnya  untuk membantu pemerintah memperlambat penyebaran Virus Corona mereka mendungkung lockdown yang diterapkan pemerintah setempat.

Santi : Mas perjuangan kita tidak seberapa jika dibandingkan dengan para pejuang kita yang gugur dimedan perang.

Hery : iya itu benar sekali , mereka harus berjuang melawan penjajah mengorbankan jiwa dan raga untuk mempertahankan negara yang kita cintai ini

Santi : sedangkan kita hanya disuruh untuk mengisi kemerdekaan yang tidak perlu angkat senjata, Negara memanggil kita untuk diam dirumah saja masa kita tidak bisa. (sambil tertawa)

Hery : iya juga si....... (sambil tertawa)

Tapi tetap dalam hati Hery selalu berdoa  semoga wabah Virus Corona cepat berlalu dan lockdown dicabut kembali. Sehingga mereka bisa melanjutkan acara Khitbah yang tertunda bersama keluarga besar mereka berdua. 

TAMAT

Terimakasih sudah mau menyempatkan waktu untuk membaca Novel Online dari Part 1-11 Selesai.  Karya : Alam Nuyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun