Mohon tunggu...
Nur Alam Ali
Nur Alam Ali Mohon Tunggu... Editor - Literasi atau Mati Informasi

Hiduplah seperti orang hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Cinta Anak Surau - Part 9

2 April 2020   20:53 Diperbarui: 29 November 2020   07:54 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.harapanrakyat.com/

Lockdown

Pikiran Hery sedang tidak karuan Akibat Virus Corona yang semakin hari semakin banyak korban yang berjatuhan hingga akhirnya pemerintah setempat membuat kebijakan lockdown. Yang mengakibatkan seluruh lapisan masyarakat dihimbau untuk tetap dirumah saja. Termasuk keluarga Hery yang sedang mempersiapakan segala keperluan khitbahnya Hery.

Karena keadaan yang tidak memungkinkan acara khitbah pun dibatalkan tapi sayang dari pihak Santi tidak diberitahu dahulu. Hingga akhirnya membuat kecemasan dari pihak keluarga Santi yang menunggu rombongan dari Keluarga Hery. Setelah beberapa jam tidak ada kepastian akhirnya datang kabar dari pemerintah setempat bahwa mulai hari ini sampai dua bulan kedepan akan diterapkan lockdown.

Santi : Kenapa rombongan Hery belum datang juga ya?

Ayah Santi : Ayah juga tidak tahu Nak?

Pemerintah Setempat : Maaf Pak, Bu dan semuanya saat ini sudah diterapkan lockdown kemungkinan besar rombongan dari keluarga Hery ditahan oleh pemerintah setempat untuk berpergian jauh.

Santi : jadi kemungkinan besar keluarga Hery tidak akan datang?

Pemerintah Setempat : Kayanya seperti itu mba.

Mendengar kabar itu Santi langsung kebingungan dia sangat mengkhawatirkan keadaan Hery. apakah dia baik-baik saja atau bagaimana. Santi hanya bisa berdoa semoga pujaan hatinya dalam lindungan Allah dan dimudahkan segala urusan.

Hery ingin mengabari keluaraga Santi tapi apa boleh buat keluarga santi tidak ada yang menggunakan Smartphone. Sehingga Hery pun berpikiran kalo keluarga santi pasti akan sangat kecewa jika hari ini tidak bisa datang kerumah Santi. Di dalam keputusasaan tiba-tiba dia ingat teman lamanya yang ada di Kampung (Rahmat). Akhirnya Hery menghubungi Nomer Rahmat :

Hery : Halo Rahmat kamu dimana?

Rahmat : ada apa Her?

Hery : Mat. hari ini aku dan keluarga akan datang ke rumah Santi tapi aku ditahan disini karena sudah diberlakukan lockdown di wilayah kami. Tolong sampaikan kepada keluarga santi permohonan maaf saya dan keluarga tidak bisa datang ke rumah Santi, karena ada kebijakan lockdown.

Rahmat : baik nanti saya sampaikan kepada keluarga Santi.

 "Rahmat pun segerah datang kerumah Santi, dan menyampaikan apa yang diamanatkan oleh Hery". 

Hari yang paling bahagia dalam sejarah  hidup Hery tiba-tiba menjadi hari yang penuh dengan kecemasan dimana perasaan kekecewaan, kekhawatiran ketakutan dan kewaspadaan akan Virus Corona bercampur menjadi satu.  

Bersambung.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun