Mohon tunggu...
NUR AINI AFIFAH
NUR AINI AFIFAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hubungan Filsafat Pendidikan dan Kebudayaan

16 Desember 2024   13:22 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:28 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menurut ibnu khaldun kebudayaan merupakan suatu manifestasi yang berasal dari sifat manusia. Budaya memiliki hubungan yang sangat erat dengan manusia, oleh karena itu budaya dianggap sebagai sarana dalam mmenuhi kebutuhan manusia.

Hubungan filsafat dengan kebudayaan

Pendidikan dan kehidupan adalah suatu hubungan antara proses dengan isi, yaitu pendidikan memebudayakan manusia, yang berfungsi untuk mengelola kebudayaan itu menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi sebuah kepribadian soseorang. Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya nasional mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai – nilai budaya dalam mencapai proses pengembangan, pembangunan nasional, serta melestarikan nilai – nilai seluruh budaya bangsa.

Bila dibandingkan antara filsafat dan kebudayaan itu bertemu dalam hal berfikir. Karena kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang termanifertasi pada cipta, rasa dan pandangan hidup. Kebudayaan tidak hanya memiliki hubungan dengan filsafat, tetapi juga dengan pendidikan. Hubungan antara pendidikan dengan kebudayaan disebut sebagai hubungan demokrasi. Karena pendidikan memiliki fungsi sebagai pengoper kebudayaan yang mempunyai tujuan utama yaitu, untuk membina kepribadian manusia agar menjadi lebih kreatif dan produktif (mampu dalam menciptakan kebudayaan).

Dapat disimpulkan bahwa filsafat dengan pendidikan dan kebudayaan menciptakan suatu dinamika yang saling mempengaruhi satu sama lain, karena filsafat menjadi sebuah arah serta pedoman dasar dalam upaya peningkatan kemajuan, perbaikan, dan landasan yang kokoh untuk memelihara sistem pendidikan, sedangkan kebudayaan sebagai menifestasi nilai-nilai manusia, menjadi landasan dan konteks bagi pendidikan. Dengan demikian, keseluruan dinmika ini menciptakan suatu keharmonian antara filsafat, pendidikan dan kebudayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun