Mohon tunggu...
nur devi
nur devi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Agribisnis

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Misteri Kenaikan Harga Daging Sapi : Tantangan dan Rintangan dalam Pasar Pangan

10 November 2023   08:20 Diperbarui: 11 November 2023   07:54 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kenaikan harga daging menjadi perbincangan yang hangat dalam masyarakat belakangan ini. Fenomena ini tidak hanya terjadi di satu negara atau wilayah tertentu, tetapi melibatkan pasar global. Seiring dengan perubahan gaya hidup, kebijakan ekonomi, dan faktor-faktor lainnya, kenaikan harga daging telah memberikan dampak signifikan pada konsumen, produsen, dan perekonomian secara keseluruhan. Harga daging sapi di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup drastis sejak akhir tahun 2021 dan terus meningkat hingga Maret 2022. Kenaikan harga daging sapi ini terus berlanjut hingga tahun 2023, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran 

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga daging sapi:

  1. Permintaan yang meningkat: Konsumsi daging sapi dalam negeri meningkat dari 2,3 kg per kapita menjadi 2,5 kg per kapita. Selain itu, menjelang Ramadan dan Lebaran, permintaan daging sapi meningkat karena banyak orang yang memasak hidangan khas seperti rendang.
  2. Penawaran yang berkurang: Pasokan daging sapi berkurang karena selama ini Indonesia hanya mengimpor sapi bakalan dari Australia. Selain itu, rantai distribusi daging sapi di Indonesia sangat panjang, mulai dari peternak hingga berakhir di tangan konsumen, sehingga menambah biaya dan membuat harga daging sapi bertambah mahal.
  3. Kebijakan impor: Kebijakan impor daging sapi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga mempengaruhi kenaikan harga daging sapi. Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi impor daging sapi dari Australia. Hal ini menyebabkan pasokan kebutuhan daging sapi domestik Indonesia berkurang, sehingga harga daging sapi di dalam negeri semakin meningkat.
  4. Biaya ransum feedlot meningkat: Biaya ransum feedlot meningkat tajam karena harga sumber pakan lokal tradisional seperti limbah tapioka, bungkil kopra, PKC, dan banyak komoditas lainnya meningkat karena peningkatan teknologi ekstraksi dan peningkatan permintaan dan harga ekspor.
  5. Terbatasnya stok daging di dalam negeri: Terbatasnya stok daging di dalam negeri juga turut menyebabkan lonjakan harga daging di dalam negeri.

Kenaikan harga daging sapi ini berdampak pada industri kecil dan menengah yang menggunakan bahan baku daging sapi, seperti pedagang bakso, sate, dan industri makanan olahan. Mereka mengalami kerugian yang cukup besar akibat kenaikan harga daging sapi. Kenaikan harga daging sapi di Indonesia berdampak pada industri kecil yang menggunakan bahan baku daging sapi, seperti pedagang bakso, sate, dan industri makanan olahan. Beban produksi melonjak drastis karena kenaikan harga daging sapi. Tingginya harga daging sapi membuat pedagang bakso, sate, dan industri makanan olahan di seluruh daerah kelimpungan. Produksi makanan berbahan dasar daging turun, biaya operasional melonjak. Industri kecil dan menengah di sektor pangan sekitar 25 persen dari 3,9 juta unit yang terdaftar di Kementerian Perindustrian. 

Sebanyak 10 persennya menggunakan bahan baku daging sapi. Industri abon atau rendang pasti sangat terpengaruh.Dampak volatilitas harga daging sapi terhadap industri pengolahan daging sapi skala mikro di Indonesia juga cukup besar. Harga yang volatil dapat berdampak cukup besar bagi konsumen antara seperti Horeka, industri pengolahan daging sapi dengan skala usaha yang kecil, dan industri besar sedang. Terdapat beberapa alasan bahwa volatilitas harga menjadi sangat berpengaruh terhadap industri pengolahan. Sebagai konsumen antara, industri pengolahan daging seperti hotel, restoran dan kafe (Horeka), industri mikro kecil, dan industri besar sedang, memiliki konsumsi daging sapi lebih tinggi dibandingkan rumah tangga.Dengan adanya kenaikan harga daging sapi, industri kecil dan menengah yang menggunakan bahan baku daging sapi mengalami kerugian yang cukup besar. Mereka mengalami penurunan produksi makanan berbahan dasar daging, biaya operasional yang melonjak, dan kerugian finansial yang cukup besar. Hal ini menjadi tantangan dan rintangan dalam pasar pangan yang harus diatasi oleh pemerintah dan masyarakat. 

Selain itu, masyarakat juga merasa terbebani dengan harga daging sapi yang semakin mahal.Untuk mengatasi kenaikan harga daging sapi, pemerintah dan masyarakat dapat melakukan beberapa solusi domestik, antara lain:

  1. Integrasi peternakan sapi dan perkebunan sawit: Integrasi peternakan sapi dan perkebunan sawit dapat meningkatkan produksi sapi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor sapi bakalan.
  2. Peningkatan produksi sapi lokal: Peningkatan produksi sapi lokal dapat mengurangi ketergantungan pada impor sapi bakalan dan meningkatkan pasokan daging sapi dalam negeri.
  3. Peningkatan efisiensi rantai distribusi: Peningkatan efisiensi rantai distribusi daging sapi dapat mengurangi biaya dan membuat harga daging sapi lebih terjangkau bagi masyarakat.

Kenaikan harga daging merupakan masalah kompleks dengan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas. Solusi terhadap masalah ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mencari pendekatan yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Dengan mengadopsi solusi inovatif dan berkelanjutan, kita dapat menciptakan sistem pangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun