Kurikulum Merdeka telah diatur dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
SMK dalam kurikulum merdeka itu terdapat 2 (dua) Struktur kurikulum yaitu:
Pembelajaran intrakurikuler; dan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dialokasikan dari total JP mata pelajaran umum dan beberapa mata pelajaran pilihan per tahun.
Pembelajaran intrakuler di SMK/MAK pun terbagi menjadi 2 (dua), yaitu kelompok mata pelajaran umum dan kejuruan.
Kelompok Umum
Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk murid menjadi pribadi yang utuh, sesuai fase perkembangannya. Murid diharapkan memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia.
Kelompok Kejuruan
Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk murid agar memiliki kompetensi sesuai perkembangan dunia kerja, serta ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Capaian pembelajaran kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap. Kurikulum ini dicanangkan untuk mengatur kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat student centered learning atau berpusat pada siswa. Kurikulum ini mengatur pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat anak dinilai lebih fleksibel dan berkonsentrasi untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi siswa. Isi capaian pembelajaran kurikulum merdeka yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Strategi yang digunakan untuk mencapai capaian pembelajaran ialah mengurangi cakupan materi dan mengubah tata cara penyusunan yang lebih fleksibel. Dengan demikian siswa tidak akan merasa tertekan untuk mencapai pembelajaran tersebut.
Penyusunan Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal ini karena Capaian Pembelajaran disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan anak. Selain itu, penyusunan Capaian Pembelajaran per fase berguna bagi guru dan satuan pendidikan. Berikut ini pembagian fase Capaian Pembelajaran :