Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA N 1 Salaman dengan menggunakan model Problem Based Learning melalui metode pembelajaran diskusi variatif (mind mapping)
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
- Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran di dalam kelas.
- Pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang variatif dan kurang inovatif
- Selain itu, kurangnya pemanfaatan media dan model pembelajaran    inovatif        yang diimplementasikan guru di kelas.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena dimana pembelajaran saat ini masih dalam masa peralihan dari PJJ ke PTM yang membuat motivasi belajar siswa menurun, terjadinya loss learning selama PJJ mengakibatkan hasil belajar siswa rendah dan terdapat perubahan sikap dan perilaku yang berdampak pada pembelajaran.
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang digunakan pada praktik ini melibatkan peran peserta didik lebih aktif untuk menemukan kesimpulan baru yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Penggunaan diskusi variatif pada sintaks menyajikan hasil karya yang dikemas dalam bentuk mind mapping dengan cara presentasi two stay two stray 2 anak menunggu dan 2 anak berkunjung membuat peserta didik lebih bersemangat dan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar lebih banyak.
Dari penjelasan di atas, praktik ini dapat digunakan sebagai alternatif solusi guru yang mengalami kendala yang sama sehingga suasana kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan tanpa adanya paksaan bagi peserta didik untuk belajar dan mencari hal baru.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai pembimbing selama diskusi berlangsung dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mencari materi-materi yang dibutuhkannya serta menuangkan gagasan baru. Namun guru tetap harus meluruskan pemahaman-pemahaman peserta didik yang kurang tepat. Guru berperan dalam menyajikan pembelajaran agar terkesan lebih menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan mengemas pembelajaran dengan lebih inovatif agar peserta didik termotivasi untuk belajar. Tanggungjawab guru dalam pembelajaran adalah memastikan peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan dan memastikan tujuan pembelajaran tercapai dengan menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, survey terhadap siswa, wawancara dengan siswa, guru, rekan sejawat dan kepala sekolah maka tantangan yang terjadi yaitu :
Guru masih kurang terbiasa menerapkan model pembelajaran yang tepat dan inovatif.
Guru terlalu fokus dalam ketuntasan materi.
Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
Siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran yang ada di kelas.
Tantangan yang dihadapi melibatkan guru, peserta didik dan manajemen sekolah. Tantangan yang dipaparkan di atas menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru harus ditingkatkan lebih baik lagi, sedangkan tantangan pada peserta didik adalah tentang bagaimana membuat peserta didik tetap fokus dan termotivasi untuk belajar dan tantangan bagi pihak manajemen sekolah adalah agar menyediakan sarana dan prasarana yang memadai pembelajaran yang inovatif. pembelajaran inovatif yang sesuai karakteristik siswa, seperti menggunakan media power point dan video pembelajaran untuk penyampaian materi dan quizizz untuk evaluasi serta model pembelajaran problem based laerning dengan menggunakan metode mind mapping
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut sebagai berikut :
Memilih model pembelajaran inovatif
Langkah awal dalam menentukan model pembelajaran inovatif adalah dengan melakukan kajian literatur dan wawancara. Kajian literatur dilakukan dengan mencari referensi dari jurnal penelitian pendidikan sedangkan wawancara dilakukan dengan siswa, rekan sejawat, kepala sekolah dan pakar ahli. Dari kajian literatur dan wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, memotivasi internal untuk belajar.
Berkaitan dengan metode pembelajaran
Guru menggunakan metode diskusi variatif, yang dimaksud diskusi variatif adalah melakukan diskusi kelompok dengan media diskusi yang menarik yaitu dengan pembuatan mind mapping untuk memacu siswa aktif dalam berdiskusi kelompok,  meningkatkan kemampuan    siswa  dalam berkomunikasi secara baik, melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat disertai alasannya.
Berkaitan dengan media pembelajaran
Guru bisa menggunakan media konkrit misal dengan kertas berwarna sehingga siswa bisa lebih tertarik dengan  media yang ada. Jika media konkrit sudah ada, bisa dikolaborasikan berbasis TPACK seperti power point, video pembelajaran dan infografis sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Saya menggunakan media pembelajaran power point dengan ditambah video pembelajaran. Penggunaan video pembelajaran sebagai daya tarik agar siswa tidak bosan dan jenuh dalam pembelajaran.
Berkaitan dengan penilaian/evaluasi
Guru dituntut untuk melakukan penilaian/ evaluasi secara keseluruhan dari aspek  sikap,  pengetahuan dan ketrampilan. Tentunya dalam instrumen yang lengkap seperti LKPD, kisi-kisi, indikatorÂ
ketercapaian setiap aspek dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran. Semua kegiatan dan langkah-langkah tertuang dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL):
Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran peserta didik dan melakukan asesmen pra pembelajaran. Guru memberikan memotivasi kepada peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti berisikan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning (PBL):
Orientasi peserta didik pada masalah
Guru menyampaikan video pembelajaran sebagai stimulus permasalahan yang akan dipecahkan, membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan peserta didik menuliskan analisis video tersebut pada LKPD.
Mengorganisasikan peserta didik
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan menjelaskan mekanisme diskusi variatif yang akan dilakukan.
Membimbing penyelidikan
Guru mendampingi peserta didik dalam mencari pemecahan masalah yang diberikan agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Menyajikan hasil karya
Peserta didik menyajikan karya dalam bentuk mind mapping dan guru melakukan asesmen formatif.
Analisis dan evaluasi pemecahan masalah
Guru meluruskan hal-hal keliru yang disampaikan peserta didik, memberikan apresiasi dan memberikan evaluasi kinerja diskusi variatif yang telah dilaksanakan. Dalam praktik ini evaluasi sudah menerapkan TPACK yaitu dengan menggunakan aplikasi Quizizz
Kegiatan Penutup
Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi, peserta didik menyelesaikan asesmen sumatif dan menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aksi:
Guru
Peserta didik kelas XI IPS SMA N 1 Salaman
Rekan sejawat yang membantu dalam mendokumentasikan kegiatan
Kepala Sekolah dan kurikulum yang mengizinkan pelaksanaan aksi.
Sumber daya materi yang diperlukan dalam pelaksanaan aksi:
- Jurnal penelitian terkait permasalahan motivasi belajar peserta didik.
- Buku, modul atau artikel terkait model pembelajaran yang inovatif .
- Materi ajar terkait kebijakan moneter
- Video pembelajaran yang terkait dengan materi pengangguran dan kebijakan moneter.
Buku paket ekonomi kelas XI semester 1 sebagai sumber belajar peserta didik.
Refleksi hasil dan dampak dari aksi dari Langkah- langkah yang dilakukan adalah :
Saya melihat ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang saya temukan selama di lapangan. Berikut kelebihannya, yakni
Peserta didik berani untuk mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
(2) Peserta didik antusias dalam pembelajaran, karena dalam kegiatan inti, ditampilkan video pembelajaran
(3) Penayangan video mampu membuat daya tarik agar peserta didik tidak bosan dan jenuh dalam pembelajaran ekonomi,
(4) Peserta didik antusias dan paham bagaimana cara membuat dan melakukan presentasi mind mapping dengan cara two stay two stray.
Sedangkan kekurangan yang saya lihat selama pembelajaran di kegiatan aksi 1 adalah
(1) Sedikitnya waktu berdiskusi dan pembuatan mind mapping,
(2) Pada saat berdiskusi kelompok hanya beberapa peseta didik saja yang active dalam mengemukaan pendapat/argumennya,
Dampak dari pembelajaran dengan menggunakan mind mapping adalah memacu peserta didik aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara baik, melatih peserta didik untuk mengungkapkan pendapat disertai alasannya dan menumbuhkan kreativitas peserta didik dalam menuangkan ide di mind mapping.
Hasilnya menurut saya cukup efektif karena motivasi belajar siswa meningkat, ini dapat dilihat dari hasil belajar/evaluasi yang dikerjakan siswa sudah lebih baik. Faktor yang membuat berhasil adalah dengan pemilihan model pembelajaran problem based learning, metode diskusi variatif dengan bantuan mind mapping dan media video pembelajaran serta kerja sama dan antusias yang tinggi dari peserta didik.
Menurut pendapat dari guru dan rekan sejawat, model dan metode pembelajaran yang saya gunakan sudah cukup efektif bahkan mereka juga ingin menerapkannya di pembelajaran mereka masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H