Mohon tunggu...
Nur Aniza
Nur Aniza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember, Fakultas Teknologi Pertanian, Teknologi hasil Pertanian

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ BTV-3 Kelompok 34: Sosialisasi Tanggap Covid-19 dan Inovasi Produk Rempah untuk Meningkatkan Imunitas

2 September 2021   10:00 Diperbarui: 2 September 2021   11:34 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelly drink temulawak, jahe, jeruk nipis (Dokpri)


Kelurahan Kranjingan merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan jarak 6,2 km dan membutuhkan waktu 13 menit dari Alun-Alun Kota Jember. Kelurahan Kranjingan terdiri atas 4 lingkungan yaitu Lingkungan Gladak Pakem, Kramat, Langsepan, dan Sumbersalak. Letak geografis Kelurahan Kranjingan berada di tepi Kecamatan Sumbersari yang berbatasan dengan Kecamatan Ajung dan Kaliwates. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jember dalam rentan waktu 2 kuartal akhir 2020 (Juli-Desember), total jumlah penduduk Kelurahan Kranjingan sebanyak 16.964 jiwa terdiri atas laki-laki sebanyak 8.471 jiwa, perempuan 8.493 jiwa, dengan rentan usia 15 tahun keatas sebesar 77.05 %. Wilayah Kranjingan yang berbatas langsung dengan Kecamatan Ajung dan Kaliwates menyebabkan adanya kemiripan komoditas pertanian yang dihasilkan. Komoditas potensial di daerah ini yaitu padi dan tembakau. Mata pencaharian pendudukpun beragam, dari petani, buruh pabrik, wiraswasta, pegawai swasta, pedagang, dan sebagainya. Berdasarkan hasil survei lokasi dan mata pencaharian yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk berinteraksi dengan orang banyak setiap harinya baik melalui tempat kerja maupun di lingkungan setempat.

Pandemi COVID19 yang belum usai menyebabkan berlakunya kebijakan-kebijakan seperti patuh pada protokol kesehatan, social distancing, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 dan vaksinasi. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID19 dengan syarat masyarakat patuh pada peraturan yang ada. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang abai dan seolah tidak peduli dengan aturan yang telah ditetapkan. Masih banyak pula warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker saat berkumpul dengan orang banyak, tidak menggunakan handsanitizer saat makan diluar rumah, hingga adanya perasaaan takut untuk divaksinasi. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan protokol kesehatan, vaksinasi, dan pola hidup sehat menjadi salah satu faktor penyebab dilanggarnya aturan pemerintah. Akibatnya banyak warga yang terjangkit virus COVID19, isolasi di rumah maupun rumah sakit, hingga meninggal dunia. Secara ringkas, permasalahan yang dihadapi yaitu rendahnya kesadaran dan upaya masyarakat terhadap pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID19, tingginya angka positif COVID19 hingga terdapat warga yang meninggal serta kurangnya inovasi masyarakat dalam mengolah hasil pertanian berupa rempah dalam pencegahan COVID19.

Jumlah masyarakat yang terkena COVID-19 relatif tinggi sedangkan jumlah orang yang mengikuti vaksinasi masih sedikit. Vaksin COVID19 saat ini sudah tersedia untuk usia 12 tahun keatas dengan berbagai jenis sehingga memudahkan masyarakat. Pola hidup sehat harus tetap dijaga untuk menunjang efektifitas vaksin. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi antioksidan yaitu rempah seperti jahe dan temulawak sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh. Jika imunitas tubuh baik, maka tidak mudah tertular penyakit. Seringkali rasa rempah-rempah yang terlalu kuat menjadi salah satu alasan masyarakat enggan mengkonsumsi terutama kalangan anak kecil.

Mencermati permasalahan tersebut, maka saya Nur Aniza Aprillia melalui KKN Back to Village 3 UNEJ Kelompok 34 dengan Dosen Pembimbing Lapang Winda Amilia, S. TP., M. Sc. ingin mengedukasi dan menyampaikan informasi kepada penduduk Kelurahan Kranjingan mengenai tips hidup sehat, taat protokol kesehatan, vaksinasi serta inovasi produk pangan berbahan dasar rempah yang menyehatkan dan dapat dikonsumsi seluruh kalangan usia.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village dilaksanakan di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 09 September 2021. Adapun program kerja yang akan dilaksanakan yaitu “Sosialisasi Tanggap COVID19 dan Inovasi Produk Rempah untuk Meningkatkan Imunitas”. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan mengadakan sosialisasi kepada warga di RT 01, RW 19, Lingkungan Langsepan. Tujuan yang diharapkan yaitu masyarakat sadar akan pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah yang berinteraksi dengan banyak orang, tidak takut untuk divaksinasi, melakukan pola hidup sehat, menambah pengetahuan tentang pengolahan produk dari rempah sehingga dapat mencegah penyebaran COVID19.

Sosialisasi dilakukan dengan menjelaskan kepada masyarakat melalui software power point tentang materi protokol kesehatan, tips hidup sehat, vaksin COVID19, dan pembuatan produk inovatif berbahan dasar rempah dalam bentuk video tutorial. Sosialisasi juga dilakukan kepada sasaran untuk meluruskan berita simpang siur yang beredar di tengah masyarakat tentang vaksin sehingga diharapkan masyarakat Kelurahan Kranjingan tidak takut lagi untuk mendapatkan vaksin. Pelatihan dalam pembuatan produk inovatif berbahan dasar rempah agar masyarakat dapat membangun imunitas tubuh yang lebih kuat melalui rempah-rempah yang dikonsumsi. Pelatihan ini juga dapat menciptakan ekonomi kreatif dan inovatif karena bahan-bahan yang digunakan mudah didapat dan cara pembuatan cukup mudah. Adanya inovasi pada produk rempah diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Kelurahan Kranjingan serta dapat menjadi salah satu peluang usaha yang bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat.

Kegiatan KKN dilakukan dengan meminta ijin dan dukungan terlebih dahulu kepada Lurah, Ketua RW 19, Ketua RT 01, dan meminta data masyarakat yang terkena COVID19 kepada staff kelurahan. Selain itu, wawancara dan diskusi juga dilakukan terkait keadaan masyarakat yang terkena COVID19, waktu, tempat pelaksanaan sosialisasi, dan konsep pelaksanaan kegiatan. Wawancara membahas mengenai permasalahan angka kejadian COVID19 di Kelurahan Kranjingan, isoman, hingga meninggal, kondisi kesehatan masyarakat, mata pencaharian yang berinteraksi dengan banyak orang, dan kegiatan rutin mingguan/bulanan. Survei dilakukan di lingkungan setempat untuk mengetahui antusiasme masyarakat jika diadakan sosialisasi terkait vaksin, inovasi produk rempah, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Warga akan mendapatkan masker, brosur berisi materi sosialisasi, video tutorial yang dapat ditonton ulang di youtube, dan mendapatkan produk inovasi rempah saat dilakukan sosialisasi. Dokumentasi sosialisasi kepada warga sebagai berikut.

Sosialisasi kepada sasaran (Dokpri)
Sosialisasi kepada sasaran (Dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun