Mohon tunggu...
NUR IMAMA
NUR IMAMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

BERITA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Moment Ngopi Bareng, Bersama Mahasiswa PBPMD STKIP PGRI dan Pak Kampung Gaul Dikedungdowo Situbondo

4 Februari 2024   14:57 Diperbarui: 4 Februari 2024   17:35 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana kampung di Kedungdowo Kabupaten Situbondo, berubah menjadi hangat dan penuh tawa, ketika para mahasiswa menyelenggarakan acara ngopi bareng bersama Bapak Kampung Gaul. Acara yang tidak hanya menyatukan generasi, tetapi juga menciptakan momen keakraban dan pertukaran cerita.

Pertemuan santai ini diinisiasi oleh mahasiswa sebagai bagian dari upaya untuk membangun kedekatan antara generasi muda dan para tokoh masyarakat. Dengan membawa kopi dari berbagai daerah, mahasiswa mengajak Bapak Kampung Gaul untuk berbincang-bincang santai di desa.

Bapak Uus, salah satu Bapak Kampung Gaul yang aktif ikut serta dalam acara ini, menyambut baik kegiatan yang menggabungkan tradisi kopi dan kehidupan perkampungan. "Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk bersatu, berbagi cerita, dan merayakan kehidupan bersama," katanya sambil tersenyum.

Dalam suasana yang hangat dan penuh tawa, para mahasiswa mendengarkan cerita-cerita berharga dari Bapak Kampung Gaul, menggali pengalaman hidup mereka, dan mendapatkan wawasan tentang sejarah dan perkembangan desa. Sebaliknya, Bapak Kampung Gaul juga menunjukkan minat terhadap pandangan dan harapan generasi muda terhadap masa depan desa.

Dokpri
Dokpri

Bu Ida, seorang ibu rumah tangga, mengatakan, "Acara seperti ini sangat menyenangkan. Saya senang melihat anak-anak muda dan Bapak Kampung Gaul bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama. Semoga kegiatan semacam ini bisa menjadi tradisi yang berlanjut."

Mahasiswa berharap bahwa momen ngopi bareng semacam ini dapat menjadi titik awal untuk membangun kolaborasi yang lebih erat antara generasi muda dan para tokoh masyarakat. Sebagai pelopor perubahan positif, mahasiswa ingin menciptakan keseimbangan antara tradisi dan inovasi, menjadikan Desa Kedungdowo sebagai tempat yang semakin berkembang dan bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun