Di Indonesia, batik merupakan warisan budaya dengan harga jual yang tinggi dan prospek ekonomi yang menjanjikan. Di Indonesia, setiap suku bangsa pasti mengenal batik. Hal ini mengingat batik merupakan warisan turun temurun yang sudah ada di Indonesia Kemungkinan pengolahan batik yang beragam menjadi komponen di masa depan yang akan memberikan peluang untuk menaikkan harga jual batik tersebut. Ini merupakan peluang lain yang tampak sangat menjanjikan jika motif ditingkatkan dan metode yang ada saat ini disertakan. Teknik pewarnaan dan pengikatan merupakan salah satu cara atau teknik membatik yang sederhana namun sangat khas. Teknik ini biasanya dapat disebut dengan teknik canting atau teknik ciprat dll.
Peluang untuk menaikkan minat wirausaha khususnya di bidang batik adalah dicapai dengan tiga tahapan yakni mengenalkan, mencoba dan mengetahui peluangnya. Dalam kesempatan ini PBPMD STKIP PGRI SITUBONDO Tahun 2024 memberikan peluang dengan melakukan 3 tahapan tersebut. Warga desa kedungdowo mengadakan kegiatan " Pelatihan Pembuatan Batik Rubi (Rumah Batik Inklusi). " di Dusun Krajan Desa Kedungdowo Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo yang diadakan pada hari Sabtu dan Minggu.
Ibu Iyat sudah sangat memahami mengenai bidang batik dan telah menghasilkan berbagai produk dari hasil kain batik yang telah dibuat. Kegiatan ini diawali dengan pengenalan secara umum mengenai batik canting dan ciprat. Para warga disabilitas menjelaskan mengenai pengertian batik, macam-macam batik, teknik dalam batik canting dan ciprat, hasil produk dari batik canting dan ciprat, peluang yang akan didapatkan apabila dapat mengembangkan hasil batik canting dan ciprat menjadi produk jual. Setelah itu, dilanjutkan ke tahap mencoba atau mempraktikkan
Pemateri memberi contoh terlebih dahulu kepada para warga disabilitas mulai dari tahap mengikat, tahap pemberian warna hingga tahap pengeringan. Para warga disabilitas langsung mempraktekkan membuat batik canting dan ciprat dengan menggunakan bahan dan alat yang sudah di siapkan oleh mahasiswa PBPMD STKIP PGRI SITUBONDO. Setelah sampai pada tahap pengeringan, hasil karya batik tersebut di tunjukkan. Hasil batik canting dan ciprat dari para warga Dusun Krajan Desa Kedungdowo sangat bervariasi dan menarik.
Dengan adanya kegiatan yang diadakan warga disabilitas ini, diharapkan dapat melatih kemampuan dan kreativitas para warga Dusun Krajan Desa Kedungdowo dalam mengembangkan warisan budaya berupa batik canting dan ciprat yang dapat menghasilkan nilai jual yang tinggi. Karena hasil batik canting dan ciprat yang telah dikembangkan menjadi suatu produk nantinya akan memunculkan suatu peluang bagi para warga ataupun para warga disabilitas dalam membangun sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H