Untuk kalian yang merasa bahwa dirinya sering disuruh-suruh oleh orang lain, dimanfaatin sama temen sendiri, atau merasa sudah terlalu memberikan banyak hal pada orang lain tapi semua itu enggak dihargai. Hal ini terjadi karena secara tidak sadar bahwa Anda tidak memiliki cukup batasan untuk orang lain memperlakukan suatu hal terhadap diri anda.
Banyak orang mengalami kesulitan untuk memiliki batasan pribadi terhadap dirinya sendiri. Padahal memiliki batasan pribadi atau personal boundaries adalah bagian penting dari pembentukan identitas diri, dan merupakan suatu bentuk self love. Dilansir dari Parkview Student Assistance Program (IPFW), boundary adalah batas atau ruang antara diri kita dengan orang lain. Tujuan dari menetapkan batasan adalah untuk melindungi dan menjaga diri kita baik-baik.
Batasan itu sendiri sebetulnya didapat melalui pengajaran. Jika saat kanak-kanak anda tidak dihargai sebagai seorang anak, maka anda tidak belajar kalau anda memiliki batasan.
Segala bentuk pelecehan melanggar batasan pribadi kita, termasuk digoda oleh orang tua atau anggota keluarga lain. Salah satu contohnya: ketika saudara anda mengabaikan permintaan anda untuk berhenti menggelitiki, sampai anda kesulitan bernapas. Hal tersebut dapat membuat diri anda merasa tidak memiliki kekuatan dan merasa tidak memiliki hak untuk mengatakan “stop” ketika anda merasa tidak nyaman.
Meskipun batasan-batasan pribadi didapat melalui pengajaran sewaktu kita kanak-kanak, dan tidak semua orang mendapatkan pengajaran tersebut, namun anda bisa belajar untuk memiliki dan menetapkan batasan untuk diri anda dengan menggunakan metode “Five thing (5 hal)” yaitu:
- Buat daftar 5 hal yang anda inginkan dari orang lain untuk berhenti melakukan hal tersebut di sekitar anda. Contohnya: mengkritik orang lain secara berlebihan
- Buat daftar 5 hal yang anda inginkan dari orang lain untuk berhenti melakukan hal tersebut kepada anda. Contohnya: bersikap kasar, atau mengabaikan diri anda
- Buat daftar 5 hal atau perkataan yang tidak boleh lagi orang lain katakan kepada anda. Contohnya: “anda payah”
Seiring berjalannya waktu, batasan-batasan pribadi kita perlu diperbarui, seperti seberapa banyak waktu yang bisa kita berikan kepada orang lain. Ingatlah pentingnya mengatakan “tidak” untuk permintaan yang tidak masuk akal atau ketika permintaan tersebut bentrok dengan rencanamu.
Dilansir dalam channel youtubenya, Gitasav mengatakan bahwa “setting boundaries, itu bukan untuk mengontrol orang lain, tapi untuk melindungi diri kita sendiri.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H