Bisakah sepak bola ikut menjaga perdamaian dunia?
Banyak sumber mengatakan bahwa sepak bola adalah olah raga paling populer di dunia. Konon ada sekitar 4 milyar penduduk dunia yang menyukai olah raga ini. Sejak kapan manusia bermain bola? Ada beragam referensi tentang ini. Ada yang mengatakan Suku Aztec telah memainkan olah raga ini sejak 3000 tahun yang lalu. Sumber lain mengatakan bangsa Asia Timur (China) telah memainkan bola sejak zaman Dinasti Tsin dan Han (abad ke-2 dan ke-3 Masehi).Â
Sepak bola baru masuk ke daratan Inggris di sekitar abaad 12 Masehi. Kala itu, sepak bola ternyata sudah sangat disukai masyarakat Inggris. Tentu saja peraturan sepak bola kala itu sangat berbeda dengan zaman now. Ketika itu, pukulan dan kepalan tangan masih mewarnai pertandingan, selain tendangan bola. Hal ini tentunya memicu kekerasan. Tak heran Raja Edward III lantas melarang sepak bola tahun 1365 M. Punahkah olah raga sepak bola? Ternyata tidak.
Sepak bola modern mulai berkembang sejak tahun 1815 di Inggris. Klub sepak bola pertama di dunia pun dari Inggris, yakni Sheffield Football Club yang berdiri tahun 1857. Tak lama setelah itu, berdirilah Asosiasi Sepak Bola Inggris atau Football Association (FA). Asosiasi inilah yang mulai membuat peraturan sepak bola secara lebih teratur dan terorganisir. Turnamen internasional pertama diadakan tahun 1883 yang diikuti 4 negara Britania Raya (Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales). Sejak itu, mulailah "demam" sepak bola menyebar ke seluruh Eropa.Â
Oke, kembali ke pertanyaan di atas. Bisakah sepak bola ikut menjaga perdamaian dunia? Mungkin sulit, mengingat konflik politik dan ekonomi sering jadi pemicu ketegangan antarbangsa. Olah raga mungkin sebaiknya memang dilepaskan dari unsur politik. Dalam konteks inilah mungkin kita bisa "bermimpi" melihat pertandingan persahabatan antara Palestina dan Israel, misalnya... atau antara Ukraina dan Rusia. Wow banget. Bagaimana dengan "mimpi" Timnas Indonesia bisa bermain di World Cup FIFA? Hanya waktu yang akan bisa menjawab. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H