Mohon tunggu...
NUR FITRIASIHPRADNYA
NUR FITRIASIHPRADNYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Universitas Airlangga

Mahasiswa kupu-kupu yang sering gabut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Radiografi dalam Bidang Forensik

17 Mei 2023   22:02 Diperbarui: 17 Mei 2023   22:05 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kata forensik dalam KBBI dapat diartikan sebagai cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penerapan fakta-fakta medis pada masalah-masalah hukum. selain itu forensik juga dapat diartikan sebagai ilmu bedah yang berkaitan dengan penentuan identitas mayat seseorang yang ada kaitannya dengan kehakiman dan peradilan. oleh karena itu ilmu forensik sangat dibutuhkan dalam membantu menegakkan keadilan bagi seseorang. akan tetapi ada kalanya ditemukan jenazah yang hanya tulang maupun giginya saja. oleh karena itu dibutuhkan modalitas yang lain yang dapat membantu untuk mengidentifikasi hal tersebut.

Radiografi dapat menjadi salah satu modalitas yang mendukung hal tersebut. Radiografi sendiri merupakan hasil gambar yang didapatkan dari penggunaan sinar x untuk menggambarkan anatomi tubuh. Radiografi dpaat digunakan untuk identifikasi forensik, yaitu membandingkan data-data pada saat hidup (ante mortem) dan setelah kematian (post mortem). 

Pada bidang forensik terdapat cabang odontologi forensik yang meneliti mengenai bukti yang berkaitan dengan gigi dan tulang wajah. Apabila ditemukan gigi ataupun tengkorak dari manusia, dapat dilakukan identifikasi identitas melalui odontologi forensik. Peran radiografi dalam bidang odontologi forensik secara garis besar adalah sebagai metode untuk menghasilkan data antemortem dan postmortem, alat bantu identifikasi individu baik yang masih hidup atau mati melalui estimasi usia dan jenis kelamin. Data radiograf antemortem dapat merekam berbagai struktur yang berguna jika terjadi suatu musibah atau bencana sehingga dapat dibandingkan dengan radiograf postmortem yang didapat pada waktu terjadinya kasus.

Salah satu cara identifikasinya yaitu dengan komparasi atau membandingkan hasil pencitraan radiografi antemortem dengan postmortem. Hal ini dapat dilakukan apabila seseorang semasa hidupnya pernah melakukan pemeriksaan radiografi pada daerah gigi atau biasa disebut pemeriksaan panoramik. Tentu pada masa sekarang pemeriksaan ini cukup umum dilakukan, seperti pada rumah sakit maupun klinik gigi yang dikunjungi.

Radiografi panoramik umum digunakan sebagai alat bantu identifikasi dalam bidang keilmuan forensik karena selain merupakan metode yang sederhana, akurasi radiograf panoramik dalam pengukuran anatomi telah ditetapkan dalam berbagai penelitian. Radiografi lateral cephalometry dan Postero-anterior (PA) juga dapat digunakan untuk estimasi jenis kelamin.

Lalu bagaimana cara memprosesnya hingga dapat menjadi informasi yang akurat dan dapat digunakan?

Tentunya hasil foto panoramik atau radiograf gigi  yang pernah dilakukan akan dikumpulkan terlebih dahulu, selanjutnya dokter forensik akan melakukan foto ulang pada gigi atau tulang wajah yang ditemukan dengan posisi maupun sudut yang semirip mungkin dengan radiograf semasa hidup. Sehingga hasil yang didapatkan dapat dibandingkan untuk menentukan identitas pasien. Adapun teknik yang dapat dilakukan saat pencitraan postmortem yaitu dengan intraoral (di dalam mulut) maupun ekstraoral (di luar mulut). Teknik ekstraoral dapat dilakukan untuk mendapatkan data dari tulang rahang dan tulang wajah (fasialis) dengan proyeksi posteroanterior (PA), lateral oblique  lateral skull, serta panoramik.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa radiografi dibutuhkan dalam bidang forensik odontologi sebagai bagian yang penting untuk membantu dalam proses identifikasi individu. Radiografi mempunyai peran dalam hal membandingkan antara data antemortem dan postmortem serta mengestimasi usia individu dan jenis kelamin. 

Sumber : 

Achar MS, Shetty SR, Ali S, Foud A, Joshua A, Suneja R. Importance of radiography in forensic odontology: A brief review. Eur J Forensic Sci 2015;2(3):10-12. doi:10.5455/ejfs.183027 

Badam RK, Manjunath M, Rani MS. Determination of Sex by Discriminant Function Analysis of Lateral Radiographic Cephalometry. J Indian Acad Oral Med Radiol. 2011;23(3):179-183.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun