Mohon tunggu...
Nur ChanifMuflichah
Nur ChanifMuflichah Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah seorang pengajar di Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

15 Desember 2022   21:33 Diperbarui: 15 Desember 2022   21:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kehilangan

Ayah..

Engkau adalah cinta pertama dan terakhir

Cinta yang tulus, tanpa rekaan, tanpa rekayasa

Tanpa terbagi setianya pada selain kami

Duhai yang selalu kurindu, hadirlah dalam mimpi indahku

Ingin rasanya memelukmu

Mencurahkan rasa, bercerita tentang hari ini

Ayah..

Engkaulah yang mengajarkan arti perjuangan dan pengorbanan

Engkau adalah motivator terhebat

Meski kini berada ditempat keabadian, namamu selalu terpatri didalam jiwa

Terima kasih ayah atas semua yang telah kau beri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun