Di masa pandemi Covid-19 ini mengharuskan siswa dan guru untuk melakukan pembelajaran dari rumah yang dilakukan dengan cara daring. Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh ini dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, dapat dilakukan tanpa tatap muka dengan menggunakan berbagai platform. Sehingga guru harus mampu menguasai dengan cepat apa saja platform yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, sangat penting bagi guru dalam menguasai literasi data, teknologi dan manusia terutama pada saat pandemi seperti sekarang ini.
Literasi data berkaitan dengan kemampuan membaca serta menganalisis data dari sebuah informasi atau data besar yang didapatkan. Untuk literasi teknologi berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi, mengakses hingga menciptakan informasi. Sedangkan literasi manusia adalah kemampuan terkait berkomunikasi dengan orang lain, berkolaborasi, kreatif dan inovatif.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan betapa pentingnya seorang guru menguasai ketiga literasi tersebut. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ibu Wahyuni selaku guru sekolah dasar, beliau menyatakan bahwa guru berperan dalam membangun generasi berkompetensi, berkarakter, memiliki kemampuan literasi baru dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sehingga guru harus paham dan menguasai literasi abad 21 yang menekankan pengetahuan berbasis data, teknologi dan manusia, bukan sekedar kemampuan membaca, menulis dan menghitung saja.
Pada masa pandemi Covid-19 ini pembelajaran di SD saat ini memerlukan “guru digital”, yaitu guru tang benar-benar paham TIK dan literasi digital. Guru harus mampu menerjemahkan perkembangan teknologi, memiliki literasi baru dengan aspek literasi data, teknologi dan manusia, memiliki kompetensi dan kemampuan digital. Hal tersebut akan berperan membangun generasi digital, berkarakter dan literasi baru yang mampu menjawab tantangan era revolusi industri 4.0.
Guru harus cepat menyesuaikan literasi baru ini, akan tetapi tidak dengan meninggalkan literasi yang lama, hanya menambah literasi dan menginovasi antara literasi lama dengan literasi yang baru agar pembelajaran lebih optimal agar dapat menciptakan generasi baru yang berkarakter, kompeten dan berkualitas.
Penulis: Nur Alma Firoh (Mahasiswa Progam Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H