Mohon tunggu...
Nur KhalisaturRayhanah
Nur KhalisaturRayhanah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hai... Kalian bisa panggil saya Hana, Saya adalah seorang mahasiswi aktif di salah satu kampus swasta di Yogyakarta ( UMY). Selain bergelut dengan dunia perkampusan , saya juga aktif di organisasi kampus maupun luar kampus. Namun kegiatan lain seperti model , public speaking , endoresmen , menari dll juga menjadi aktivitas saya sehari-harinya...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mega Sinetron "Suara Hati Zahra" Menuai Kecaman dari Netizen Indonesia

3 Juni 2021   09:40 Diperbarui: 3 Juni 2021   11:09 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mega sinetreon “Suara Hati Zahra” sedang ramai diperbincangkan oleh netizen Indonesia, perihalnya adalah karena dalam series sinetron ini mengisahkan tenttang kehidupan serorang suami beristri 3 yang di mana istri ketiganya adalah seoarang anak berusia 17 tahun. Selebihnya juga menuai adegan-adegan yang menurut netizen sangat tidak pantas untuk di tayangkan

            Zahra yang berumur 17 tahun ini diperankan oleh seoarang artis pendatang baru Lea Ciarachel Founeaux yang berumur 15 tahun. Dan hal ini juga menuai kencaman dari para nanetizen Indonesia yang beranggapan bahwa peran istri ketiga tidak pantas untuk diperankan oleg gadis berusia 15  tahun. Bahkan Hastag (#) Zahra juga sempat tranding di twitter.

            Netizen beranggapan bahwa mega sinteron “ Suara Hati Zahra” bukan mengisahkan bagaimana romantisa rumah tangga ataupun tentang kehidupan berpoligami namun lebih ke arah pedofiilia, groooming , pemaksaan pernikahan dini, iri hati dan dengki dan masih banyak lagi. Hal ini karena dalam series sinteron ini mengisahkan Zahra yang dinikahi paksa oleh pak Tirta yang berumur 40 tahun dan sudah memiliki 2 istri, bahkan juga menayangkan adegan malam pertama mereka dan juga kedekatan pak Tirta yang semakin menjadi-jadi ketika Zahra hamil.

            Dalam beberapa tanggapan yang di dapatkan dalam kolom komentar di twitter dan Youtube yang membahas sinetron ini, banyak netizen yang meminta pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindak lanjuti series sinetron ini, bahkan netizen meminta pihak yang besangkutan untuk men-take down series ini karena melanggar UUD penyiaran dan  tidak menggambarkan genre yang sesuai.

Nur Khalisatur Rayhanah_Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun