ABSTRAK Â Â Â
Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mencerdaskan generasi-generasi penerus bangsa. Tak memandang siapa dan bagaimana kondisi harta serta tahtanya. Karena pendidikan sudah bersifat mutlak dibutuhkan oleh setiap insan didunia ini. Tanpa pula memandang suku, agama, ras dan adat. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, pendidikan menjadi sesuatu yang sulit untuk didapatkan. Meski seharusnya, bisa didapatkan oleh siapapun dan dimanapun.
ISI
Pendidikan di Indonesia secara garis besar memiliki potensi yang kuat untuk maju. Tetapi pada faktanya, kondisi pendidikan di sebagian pelosok negeri tidak memiliki akses atau jembatan menuju arah sana. Sudah bisa dilaksanakannya KBM saja pun, sudah terbilang hebat. Apalagi didukung dengan fasilitas serta para tenaga pendidik yang unggul serta berkualitas. Namun, disamping itu ada juga yang bernilai penting, yakni fasilitas penunjang pembelajaran kegiatan siswa-siswi di sekolah.
Banyak pekerjaan rumah mengenai pendidikan di Indonesia. Bukan hanya bagi pemerintah, tetapi kita juga sebagai pelajar yang mengerti makna pendidikan seharusnya bisa merasa gelisah ata pendidikan yang berada di ujung mata hamper tak terlihat. Kita tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah, tetapi kita pun harus memberi sedikit-banyak solusi dengan tindakan dan aksi nyata. Seperti, menjadi relawan pendidikan ataupun lain hal sebagainya.
Tapi, lagi-lagi yang menjadi masalah adalah fasilitas. Bukan hanya sarana-prasana sekolah. tetapi fasilitas yang di dapat oleh tenaga pendidik. Ketika tenaga pendidiknya saja tidak diperhatikan, apalagi siswa yang didik oleh pengajar tersebut. Bagaimana bisa seorang manusia mengajar dan mendidik seorang insan tanpa dibekali dengan fasilitas yang baik. Seperti tunjangan dan perhatian-perhatian kecil lainnya yang seharusnya sangat menjadi prioritas pemerintah.
Yang menjadi masalah sekarang adalah penunjang tenaga pendidik yang dinilai sangat tidak manusiawi. Bayaran yang diterima terkadang tidak berbanding dengan jasa yang sudah dilakukan oleh guru. Padahal semua orang hebat didunia ini pasti berasal dari pendidikan yang dibina oleh seorang guru. Siapa yang berhak disalahkan?
Sudah sama-sama kita ketahui juga, perbedaan drastis antara sekolah yang letaknya di tengah kota dengan sekolah yang letaknya di tepi sawah. Sangat memprihatinkan. Padahal, pada dasarnya dimanapun pendidikan memiliki tujuan yang sama. Mencerdaskan anak bangsa,
Tapi, pada nyatanya berkata demikian. Yang berada di kota terkesan memiliki tahta yang lebih tinggi. Dan pendidikan yang berada di pedesaan memiliki tahta yang rendah. Padahal, nasib tak pernah memandang dimana ia bersekolah. Tetapi bagaimana ia berusaha serta berdo'a.
Banyak mimpi-mimpi yang hanya menjadi angan semata. Bukan tak mampu diwujudkan. Tetapi banyak factor yang berkata sebaiknya diam bukan membuat onar. Masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dibawah rata-rata memilih untuk meng-iya-kan tanpa mampu berkomentar. Meskipun ia memiliki hak untuk membantah. Tapi apa dikata? Harta tak ada, maka suara pun ikut tiada.
PENUTUP