Mohon tunggu...
nur eka
nur eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kami adalah mahasiswa semester 5, universitas muhammadiyah prof. dr. hamka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pemberdayaan Dakwah Lapangan oleh mahasiswa UHAMKA

16 Januari 2025   21:30 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:53 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma'ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya (Surat Ali Imran, ayat : 104). dakwah tidak hanya bersifat lisan dan tulisan (da'wah bi-lisan atau da'wah bi-lisani al-maqal) tetapi sekaligus dakwah dengan perbuatan atau tindakan (da'wah bil-hal atau da'wah bi-lisan al-hal).

Pemberdayaan kaum dhuafa merupakan salah satu upaya strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat. Kaum dhuafa, yang terdiri dari orang-orang miskin, orang tua, anak-anak terlantar, dan orang-orang dengan kecacatan, seringkali menghadapi hambatan dalam mengakses sumber daya dan kesempatan.  Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang berkeadaban melalui pemberdayaan manusia di berbagai aspek kehidupan.

Melalui konsep ekonomi berbasis keumatan, Muhammadiyah mendorong kemandirian ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan usaha kecil serta menengah. oleh dari itu kami (surya wadiyo, nur eka azzahra m, hilmi mufidah) mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka program stuti Farmasi melakukan kegiatan dakwah lapangan sebagaimana gerakan Muhammadiyah. 

kegiatan yang kami lakukan berada di kota jakarta timur duren sawit, kelompok kami bertemu dengan ibu Sheni yang merupakan seorang penjual getuk keliling dan suaminya seorang pedagang tahu crispy, ibu sheni dan suami tinggal di kontrakan kecil yang hanya cukup di tempati untuk mereka ber-2, ibu sheni memiliki 4 orang anak yang tinggal di kampung bersama orang tua bu Sheni yang sedang sakit, setiap 4 hari sekali hasil dari penjualan bu Sheni dan suami dikirim ke kampung untuk biaya kehidupan ke-4 anaknya dan orang tua nya, sehari-hari bu Sheni berjualan getuk dari jam 6 pagi sampai siang dan sang suami berjualan tahu crispy, hasil dari penjualan bu Sheni dan suami hanya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya saja, kadang untuk membayar kontrakan saja kurang, maka dari itu kelompok kami bersedia membantu bu Sheni dan keluarga. 

setelah pendekatan yang kami lakukan, akhirnya kami membuka donasi bagi siapa saja yang bersedia sebagian hartanya untuk disalurkan untuk membantu keluarga bu Sheni, setelah mendapat donasi kami belanjakan bahan untuk berjualan bu Sheni dan juga suami, dan tak lupa sembako untuk keperluan bu Sheni sehari-hari. 

Dakwah lapangan pemberdayaan keluarga duafa ini berikatan erat dengan Al-Qur'an dan hadits yang bagimana tertulis dalam Al-Qur'an. Menolong kaum dhuafa merupakan bentuk empati terhadap sesama yang memiliki nilai manfaat, baik bagi penolong maupun yang ditolongnya. Hal itu juga menjadi kewajiban bagi siapa saja yang mampu melakukannya sehingga ia tidak menutup mata atau membiarkan orang lain berada dalam kesulitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun