Mohon tunggu...
Nur Veronika
Nur Veronika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Proses Penyaluran Dana

7 Juni 2023   21:25 Diperbarui: 7 Juni 2023   21:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perbankan merupakan lembaga intermediasi bagi masyarakat yang
memiliki dana lebih dan yang membutuhkan dana. Bentuk usaha bank adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat. Dana yang mampu di himpun oleh perbankan nantinya akan disalurkan
kembali kepada masyarakat dalam berbagai bentuk produk pembiayaan. Sehingga
besaran dana dan besaran pembiayaan yang di keluarkan oleh bank akan berbanding
lurus. Ketika dana yang berhasil di himpun oleh bank besar, maka bank dapat
melakukan pembiayaan dengan nominal yang besar pula. Begitu pula sebaliknya
ketika dana yang di himpun sedikit maka pembiayaan yang yang dikeluarkan
sedikit pula. Dalam dunia perbanakan penghimpunan dana dari masyarakat tidak
hanya dilakukan berdasakan jumlahnya saja, namun juga di tentukan darimana
sumber dana tersebut diperoleh. Sehingga bank mampu mengatur sumberdana
tersebut dengan seksama berdasarkan kebutuhan dan jangka waktu yang mungkin
bisa di kelola oleh bank. Semakin maksimal bank dalam mengelola dana yang
mereka peroleh semakin tinggi pula keuntungan yang mampu di peroleh oleh
perbankan. Pengelolaan dana ini sering d istilahkan sebagai manajemen dana bank.
Menurut frianto pandia dalam bukunya ia menyebutkan bahwa:
"Manajemen dana bank adalah kegiatan yang meliputi bagaimana bank
menetapkan kebijaksanaan di bidan usaha pengerahan dana (source of funds)
pengelolaan dan pengalokasian (aplication funds) kedalam berbagai aktiva
berdasarkan skala prioritasnya untuk mencapai tingkat laba yang optimal dengan tetap memelihara tingkat likuiditas yang sehat dengan bataran-batasan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia."1
Dari pengertian diatas dapt disimpulkan bahwa dalam mengatur lalulintas
dananya bank harus mampu memenuhi segala kewajibannya. Dalam proses
manajemen dana, bank akan memulai dari magatur aktiva yang dimilikinya yakni
dimulai ketika dana-dana perbankan relatif murah dan mudah di cari serta tersedia
dalam jumlah yang cukup. Kemudia berkembang menjadi manajemen passiva
dimana terjadi kelangkaan dana dan dana yang harus dibayar mahal serta terbatas.
Dari kedua jenis di atas teori mengenai manajemen dana terus di kembangkan
sehingga muncul teori manajemen aktiva-passiva yang muncul akibat adanya
gejolak tingkat suku bunga di pasar.
Manajemen aktiva dan pasiva yang disebut pula dengan Assets and Liability
Management (ALMA) sudah dapat dipastikan ada pada setiap bank. Kedua sisi
neraca yaitu sisi pasiva yang menggambarkan sumber dana dan sisi aktiva yang
menggambarkan penggunaan (alokasi) dana harus dikelola secara efisien, efektif,
produktif serta seoptimal mungkin, karena merupakan bisnis utama bagi setiap
bank. Pengelolaan aset dan liabilitas tersebut disebut juga dengan Manajemen Aset
dan Liabilitas yang dikenal dengan ALMA (Asset and Liability Management).2
Manajemen aktiva berkaitan dengan upaya bank dalam mengelola atau
mengalokasikan dana yang berhasil dihimpun

1. Assets Manajement
Asset management (pengelolaan harta) adalah kegiatan pengalokasian
dana ke dalam berbagai kemungkinan investasi. Pertimbangan yang sentral
dalam pengelolaan harta ini adalah keseimbangan antara mencari laba yang
optimal dengan tetap memelihara tingkat likuiditas yang sehat. Asset
management suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan
penggunaan dana di antara berbagai alternatif investasi. Dalam hubungan
dengan bank umum, terminologi ini dikaitkan dengan distribusi/ alokasi
dana dalam bentuk kas, surat berharga jangka pendek, kredit, aktiva tetap
dan aktiva lainnya.
Dana yang diperoleh bank dari masyarakat terikat oleh waktu. Karena
itu bank harus dapat memanfaatkan dana yang terikat oleh waktu itu pada
harta (investasi) yang paling menguntungkan.
Pengelolaan harta bank (asset management) merupakan kegiatan yang
complicated yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Bank Sentral
Bank adalah badan usaha yang paling banyak diatur oleh Bank
Indonesia (bank sentral) dibandingkan dengan badan
usaha/perusahaan/lembaga lainnya. Dana yang diperoleh bank dari
masyarakat harus dikelola sedemikian rupa disesuaikan dengan
peraturan-peraturan yang telah ditentukan oleh penguasa moneter.
Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral tidak hanya
berpengaruh terhadap kegiatan operasional tetapi juga pada aset bank.
Di antara beberapa peraturan yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan harta bank adalah: Cash Ratio/ Legal Liquidity, Legal
Lending Limit (LLL), Kredit Usaha Kecil (KUK), Loan to Deposit Ratio
(LDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR).
2. Penanganan Kredit
Hubungan antara bank dengan kredit yang diberikan kepada
nasabahnya serta deposito/dana yang diterima dari nasabahnya perlu
mendapatkan penanganan khusus secara tersendiri. Para debitur
(penerima kredit) selalu berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan
tingkat bunga yang rendah dengan persyaratan yang ringan dan prosedur
yang sederhana, sebaliknya para deposan (penyimpan dana) selalu
mengharapkan imbalan yang tinggi atas simpanannya. Apabila pihak bank melakukan penanganan kreditnya dengan benar, maka hal itu akan
dapat meningkatkan pendapatan. Untuk itu, pihak bank harus dapat
mengelola manajemen asetnya dengan baik agar bisa memberikan
imbalan yang tinggi kepada para deposannya sehingga loyalitas deposan
tersebut dapat terjaga.
3. Pemegang Saham
Para pemegang saham bank umum seperti halnya para investor
lainnya, selalu mengharapkan rate of return yang tinggi untuk
mengimbangi tingkat risiko yang mungkin dialaminya. Untuk
memperoleh rate of return yang tinggi tentu dengan cara membebankan
tarif bunga yang tinggi kepada para debitur dan menekan pemberian
bunga kepada para kreditur (penyimpan dana). Hal ini sudah barang
tentu sangat sulit mengingat bank harus menghadapi persaingan dengan
bank lainnya dan/ lembaga keuangan bukan bank, baik dalam usaha
menghimpun dana maupun pengalokasiannya. Selain menanamkan
modal pada bank yang sudah berdiri, biasanya investor juga
menanamkan modal terhadap bank yang akan berdiri. Bagi bank yang
akan berdiri, modal yang disetor oleh investor sangat penting guna
mendukung sisi keuangan bank yang bersangkutan, khususnya pada
manajemen asetnya.
2. Liability Manajement
Liability management atau pengelolaan utang bank terhadap pihak
ketiga muncul pada saat dana mulai langka dan mahal sebagai dampak semakin banyaknya jumlah bank yang beroperasi, sementara dana terbatas.
Utang pada bank identik dengan sumber dana bank itu sendiri, karena
sebagian besar sumber dana bank berasal/bersumber dari utang (liabilities)
bank terhadap nasabahnya dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi
bilamana dana dimaksud ditarik dan/atau jatuh tempo. Dengan demikian
jelas utang dan pengelolaan utang dalam dunia perbankan memegang
peranan yang sangat penting, selain besarnya utang mencerminkan besarnya
kepercayaan masyarakat. Harta/aset bank sebagian besar dibiayai oleh
utang. Semakin besar utang bank mencerminkan semakin besarnya
kepercayaan masyarakat kepada bank tersebut dan sebaliknya.
Liability management adalah kegiatan bank dalam menghimpun dan
mengelola sumber dana dengan biaya dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan dengan memperhatikan faktor persaingan dan sensitivitas
sumber dana.6 Dalam arti yang lain, Liability Management merupakan
pengelolaan sumber dana secara keseluruhan, pengelolaan ini terbagi
menjadi dua bagian, yaitu pengelolaan sumber dana yang berasal dari pihak
ketiga yang disebut deposit management, dana yang berasal dari pihak
kedua disebut borrowing, sedangkan pengelolaan dana yang berasal dari
modal sendiri adalah capital management. Liability Management disebut
juga Manajemen Pasiva pada dasarnya merupakan pengelolaan sumber
dana melalui mobilisasi dana.
Tugas manajemen liabilitas dalam pengertian yang luas, meliputi:
1. Mencari dana dari calon deposan dan kreditor. Ini berarti secara aktif
mencari dana kapan saja diperlukan.
2. Menentukan komposisi (jenis) dana yang tepat bagi bank yang
bersangkutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun