KKN atau yang biasa disebut Kuliah Kerja Nyata adalah program terjun mahasiswa kepada masyarakat. Namun, perbedaan KKN saat ini dari sebelum-sebelumnya berbeda yaitu KKN saat ini dilaksanakan secara daring. Tentunya hal ini bukan menjadi hambatan yang sangat vital untuk meniadakan KKN terhadap mahasiswa. Karena sudah sepatutnya mahasiwa harus bisa menjawab tantangan yang sedang dihadapi masyarakat sekarang dengan segala ilmu yang telah mereka dapatkan selama bangku perkuliahan.
Seperti  halnya yang dikatakan oleh Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. dalam sambutannya pada sosialisasi pembukaan KKN Tematik UPI, Sabtu (26/6/2021).
"KKN yang dilaksanakan secara daring ini adalah kegiatan dalam mencari dan mengamalkan ilmu bagi mahasiswa. Maka harus dimaksimalkan sebaik mungkin. Dan juga mahasiswa harus memiliki banyak pengalaman lebih jika ingin menjadi lulusan yang handal. Mahasiswa harus banyak memiliki pengalaman yang tidak hanya di bangku kuliah tetapi juga di dunia masyarakat, industri, sosial dan macam-macam lainnya". Ujarnya
KKN Tematik UPI Bandung pada kali ini membawakan tema yaitu MDBPE-MBKM (Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM).Â
Yakni tema ini bertujuan untuk menjawab segala kebutuhan di dalam masyarakat saat ini. Sepeti yang dikatakan oleh ketua Pusat Kajian Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan KKN Dr. Leni Anggraeni, M.Pd. dalam sambutannya di sosialisasi pembukaan KKN Tematik UPI, Sabtu (26/6/2021).
"KKN Tematik MDBPE-MBKM ini adalah program pemberdayaan masyarakat yang sudah dikaji sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini". Ujarnya
Melalui program KKN Tematik MDBPE-MBKM ini tentunya menjadikan uluran tangan dari mahasiswa kepada masyarakat lebih terasa manfaatnya. Karena dalam masa kondisi sulit seperti ini sektor ekonomi dan pendidikan adalah sektor yang sangat berdampak terhadap masyarakat. Berkurangnya penghasilan dan susah nya melaksanakan pembelajaran jarak jauh oleh anak-anak di sekolah.
Terutama dalam hal pendidikan banyak anak-anak yang kesusahan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh nya. Kendala sinyal, kuota dan pengaruh gadget bagi daya kembang anak menjadi beberapa faktor penyebabnya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Sekolah MTS Ar-Rohmah Mohamad Nurjaman, M.Pd. pada sesi wawancara nya kepada mahasiswa yang melaksanakan KKN nya di MTS Ar-Rohmah, Kamis (29/7/2021).
"Kendala utama dalam pembelajaran jarak jauh yaitu adanya keterbatasan guru dalam menyampaikan materi dikarenakan terdapat kendala jaringan, kuota dan bahkan ada murid yang menggunakan Handphone nya bergantian dengan kedua orangtua nya. Sehingg hal tersebut membuat kurang efektifnya penyampaian materi ajar yang diberikan guru kepada murid". Ujarnya
Dan beliau juga menyampaikan terkait pesan dan kesan nya kepada mahasiswa UPI yang sedang KKN di MTS Ar-Rohmah, Kamis (29/7/2021).