(artikel ini di buat  untuk memenuhi tugas kelompok yang di susun oleh Nur Dwi Indah Sari, Fitri Rizqy Mas'udah, Muslikah,Diva Faiza Zakia, untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah" praktikum konseling kognitif perilaku" yang diampu oleh Bapak Dosen Dr. Bakhrudin All Habsy M,Pd)
A. PENGERTIAN CBM
- Konsep Perilaku
Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang Sebagian lagi terletak dalam diri individu sendiri yang disebut juga faktor internal Sebagian lagi terletak di luar dirinya atau disebut dengan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan.
Menurut WHO yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
- Perubahan alamiah (natural change) adalah perubahan yang dikarenakan perubaha pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas.
- Perubaham terencana (planned change) adalah perubaham terjadi karena sudah direncanakan sendiri oleh subjek.
- Perubahaan dari hal kesediannya untuk berubah (readness to change) adalah perubahan yang terjadi apabila terdapat sutau inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah Sebagian orang cepat mengalami peruahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkam setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda.
Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alas an pokok, yaitu:
- Pemikiran dan perasaan
- Bentuk pemikiran dan perasaan ini merupakan pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain
- Orang penting sebagai referensi
- Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang di katakana dan dilakukan cenderung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti: guru, kepala suku dll.
- Sumber daya
- Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya: waktu, uang, tenaga kerja, keterampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.
- Kebudayaan
- Perilaku moral, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakiat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa alasan seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya.
- Pengertian Modifikasi Perilaku Menurut Para Ahli
- Menurut Edward Thorndike (1991)
- Modifikasi perilaku menunjuk kepada teknik mengubah perilaku, seperti mengubah perilaku dan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus melalui penguatan perilaku adaptif atau penghilangan perilaku maladaptif melalui hukuman.
- Menurut Eysenk
- Modifikasi perilaku adalah upaya mengubah perilaku dan emosi manusia dengan cara yang menguntungkan berdasarkan teori yang modern dalam prinsip psikologi belajat.
- Wole (1973)
- Modifikasi perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah teruji secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak adaptif, kebiasaan-kebiasaan yang tidak adaptif dilemahkan dan dihilangkan, perilaku adaptif ditimbulkan dan dikukuhkan.
Modifikasi perilaku-kognitif terdiri dari berbagai prosedur pelatihan yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya antara lain relaksasi, terapi kognitif, dan pemantauan diri. Modifikasi perilaku-kognitif merupakan gabungan terapi perilaku dan terapi kognitif. Dalam pelaksanaannya, modifikasi perilaku-kognitif menekankan pada pemahaman terhadap aspek pengalaman kognisi yang berbeda-beda misalnya kepercayaan, harapan, imajinasi, pemecahan masalah, disamping mempelajari keterampilan teknik perilaku.
Teori Modifikasi Perilaku Kognitif atau Cognitive Behavior Modification (CBM) dikembangkan oleh Donald Michenbaum yang menggunakan terapi self instructional, yang pada dasarnya adalah proses merestrukturisasi sistem kognisi konseli, namun terpusat pada perubahan pola verbalisasinya. Menurut Michenbaum, pernyataan diri akan mempengaruhi tingkah laku seseorang sebagaimana pernyataan diberikan oleh orang lain. Sebagai langkah awal dalam CBM, sebagai persyaratan untuk perubahan perilaku, konseli harus mengenali cara mereka berpikir, merasa dan bertindal serta bagaimana akibatnya terhadap orang lain. CBM memusatkan perhatian menyadarkan konseli dalam melakukan komunikasi dengan diri sendiri. Â Proses terapi terdiri dari kegiatan melatih konseli untuk mengubah intruksi yang diberikan kepada diri mereka sendiri agar mereka mau mengatasi masalah secara lebih efektif.
Konseling Cognitive Behavior Modification (CBM) atau Modifikasi Perilaku Kognitif adalah suatu pendekatan dalam psikoterapi yang bertujuan untuk membantu individu mengubah pola pikir (kognisi) dan perilaku yang tidak adaptif atau merugikan. Pendekatan ini berfokus pada hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku, dengan keyakinan bahwa cara kita berpikir mempengaruhi cara kita merasakan dan bertindak. Dengan mengubah cara berpikir, kita dapat mengubah cara kita merasa dan berperilaku.
- Kognisi mengacu pada pikiran atau cara kita memandang suatu situasi, sedangkan perilaku merujuk pada respons atau tindakan yang kita ambil berdasarkan pikiran tersebut.
- CBM berusaha untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif atau irasional yang sering menyebabkan perilaku yang tidak produktif atau berisiko
Contoh: Seseorang yang berpikir, "Saya selalu gagal dalam ujian," mungkin merasa cemas dan akhirnya tidak belajar dengan efektif, yang berujung pada kegagalan. Dengan konseling CBM, individu akan diajarkan untuk menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih rasional dan realistis, seperti "Saya bisa belajar dengan lebih baik jika saya mempersiapkan diri dengan baik."