Mohon tunggu...
Nur Meisya
Nur Meisya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hallo, saya seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis, Travelling. saya tipe orang introvert karena saya sangat tidak nyaman jika berada di tempat keramaian. saya mudah bergaul dengan siapa pun tetapi saya tidak terbuka kepada siapa pun. Karena saya lebih menyukai mendengar cerita orang lain dari pada saya bercerita kepada orang lain, menurut saya masalah yang ada dalam hidup saya hanya saya yang bisa menyelesaikannya. karena yang mengerti diri saya hanya diri saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Digiitalisasi Uang dan Dampaknya terhadap Kebijakan Moneter

8 November 2024   13:52 Diperbarui: 8 November 2024   13:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Apa Itu Digitalisasi Uang?

Digitalisasi uang merujuk pada pergeseran dari penggunaan uang fisik (seperti uang tunai) ke uang dalam bentuk digital. Hal ini melibatkan berbagai bentuk transaksi yang dilakukan melalui platform digital, seperti penggunaan uang elektronik (e-money), pembayaran digital, dan bahkan mata uang digital bank sentral (CBDC - Central Bank Digital Currency).

Pada tingkat yang lebih luas, digitalisasi uang mencakup perkembangan teknologi pembayaran digital, blockchain, dan platform fintech yang semakin banyak digunakan dalam transaksi sehari-hari, baik untuk pembayaran barang dan jasa, transfer antar individu, maupun investasi.

2. Bentuk-bentuk Digitalisasi Uang

  • Uang Elektronik (E-money): Merupakan uang dalam bentuk digital yang digunakan untuk transaksi, seperti yang ada pada aplikasi dompet digital (e-wallet) seperti OVO, DANA, GoPay, atau LinkAja. E-money memungkinkan transaksi instan tanpa menggunakan uang tunai.

  • Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC): Ini adalah uang yang diterbitkan dan dikelola oleh bank sentral dalam bentuk digital. Berbeda dengan cryptocurrency seperti Bitcoin, CBDC dipandang sebagai mata uang resmi yang didukung oleh negara. Banyak negara, termasuk China, Swedia, dan Eropa, sedang melakukan eksperimen atau pengembangan CBDC untuk meningkatkan efisiensi sistem keuangan.

  • Cryptocurrency: Meskipun masih dalam status yang lebih spekulatif dan belum diadopsi secara luas, cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum juga berkontribusi pada pergeseran menuju ekonomi digital. Meskipun bukan mata uang yang diterbitkan oleh negara, cryptocurrency semakin menjadi instrumen investasi dan pembayaran yang menarik.

. 3. Faktor-faktor yang Mendorong Digitalisasi Uang

  • Kemajuan Teknologi: Peningkatan akses internet, smartphone, dan infrastruktur digital memungkinkan masyarakat untuk bertransaksi secara lebih mudah dan cepat.

  • Efisiensi Sistem Pembayaran: Pembayaran digital menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pembayaran tradisional menggunakan uang tunai.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun