Mohon tunggu...
Nur Olip
Nur Olip Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menulis yang ingin ditulis, tapi masih suka baca tulisan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fahri Hamzah, Komentarmu Membuat Sakit Hati Buruh Pabrik

4 Juli 2015   10:29 Diperbarui: 4 Juli 2015   10:54 5703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ini adalah benar-benar kebetulan untukku, jumat  malam aku nyalakan Metro TV dan saksikan acara Kick Andy,  salah satu acara favorit aku. biasanya setelah acara kick  Andy aku akan pindah channel ke TV lain, atau kumatikan TV dan  membaca berita di HP ku. tapi jumat, 3 july aku masih bertahan dan  menonton Metro TV dan  menonton acara Top  News yg sedang menanyangkan berita hangat-hangatnya tentang BPJS  Jaminan Hari Tua yang saat ini menjadi kontroversi.

Iseng aku pelototin aja tuh berita, dan  muncul Fahri Hamzah, Politikus dari PKS ini memang sering membuat komentar-komentar yang kontroversial tentang apa saja jika tidak sesuai kehendak dia atau partainya. Metro TV menyoroti kosongnya ruang sidang  paripurna membahas calon Panglima TNI baru dan calon Kepala BIN baru. di daftar hadir  penuh dan ada 387 anggota dewan yang hadir, tapi aktualnya kosong melompong. entahlan berapa Anggota dewan yang hadir secara fisik di sidang paripurna tersebut, sayangnya metro tv tidak menyebutkan jumlah yang  hadir di sidang paripurna itu.

 

Reporter Metro TV menanyakan ke Fahri Hamzah, kenapa rapat paripurna kosong, padahal di dafatr hadir penuh, dan jawaban dia adalah " Teori kehadiran di parlemen berbeda  dengan di pabrik, Kehadiran di  parlemen adalah voting right, hadir untuk mengambil keputusan, bukan seperti buruh pabrik yang hadir untuk menerima gaji" Video di sini

Semua orang juga tahu, anggota DPR tidak sama seperti buruh pabrik, tapi apakah Fahri Hamzah tahu, bawah dia di bayar dari pajak  yang dibayarkan oleh buruh pabrik dan buruh-buruh lainnya?. Seenaknya dia berkomentar kalau buruh pabrik datang ke pabrik hanya menerima upah. Okay, apakah saya tidak salah dengar, apakah benar dia bilang buruh datang  hanya menerima Upah???, ternyata pendengeranku masih bagus, tidak salah Fahri Hamzah mengucapkannya .

Fahri Hamzah, apabila komentarmu benar, sungguh membahagiakan  kaum buruh pabrik, tanpa kami  harus bekerja, tanpa harus berangkat dan pulang kerja dengan tidak melihat matahari, karena  pergi jam 5 pagi dan  pulang jam 6-7 malam, mengorbankan perkembagan anak-anak kami, harus berkumul dengan debu, panasnya matahari di musim kemarau, berhujan-hujanan di musim hujan dan harus khawatir ketika naik angkutan umum yang setiap saat bisa kecelakaan lalu lintas, tanpa harus membuat khawatir keluarga yang ditinggal dirumah ketika naik motor untuk menghemat pengeluaran namun rentan kecelakaan lalu lintas, khawatir dengan keselamatan yang sangat rendah, tidak perlu khawatir berapa upah yang di potong untuk jaminan yang katanya sosial namun nyatanya dengan upah minimum masih jauh dari kata layak darus di potong juga, dan sekarang dengan peraturan baru baru bisa di  ambil ketika sudah  menjadi anggota 10 tahun baru bisa diambil 10%, dan umur 56 tahun baru bida di ambil semuanya?, walaupun sekarang informasi dari Menaker akan direvisi lagi peraturan tentang  BPJS jaminan Hari Tua.

Sayangnya komentar Fahri Hamzah jauh dari kesenangan buruh, tidak perlu kami hanya datang  lalu menerima upah, setiap saat kami para buruh harus khwatir, apakah perusahaan akan memPHK kami, Apakah perusahaan akan memutuskan kontrak kerja kami sehingga kami jadi pengangguran, apakah kami berani meminta kenaikan upah, karena setiap tahun terjadi kenaikan upah, pengusaha selalu mengancam akan relokasi atau bangkrut dan akhirnya kami menjadi pengangguran?, dan jika kami tidak masuk satu hari, upah kami akan di potong.

Mungkin memang  itu cara Fhari Hamzah untuk terkenal, agar bisa kembali menduduki posisi di parlemen di pemilihan mendatang, dia tidak akan berubah, tapi kita sebagai pemilih di pemilu kedepan bisa menetukan, apakah dia bisa menduduki posisi di parlemen atau tidak.

Tersakiti sebagai buruh?,  saya sangat sakit sebagai burh pabrik, dan saya ingin dia minta maaf ke semua buruh pabrik di Indonesia dan dia memang harus minta maaf ke buruh, silahkan tandatangan petisi di bawah ini untuk mendukung

petisi

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun