Mohon tunggu...
MARIS MARIS
MARIS MARIS Mohon Tunggu... -

Rekreasi Kalbu.......; aku menyerah pada hati yang menuntunku untuk menulis mu

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kereta Api di Tengah Kota, Tanpa Rel?

10 Mei 2012   00:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:29 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan lalu, terjadi kebakaran yang luar biasa besar di tengah  ( Inti ) Kotaku. ratusan kios atau pasar Tradisional musnah di lalap si jago merah. pedagang berduka, akupun turut merasakan nya. karena aku juga pedagang yang kebetulan berada didekat Kios mereka. katanya, kerugian dalam hitungan M ..."heemm..., pemerintah daerah pun harus bertindak.

ditengah kekalutan pedagang menatap masa depan, terdengar desas desus bahwa ratusan kios itu sebenarnya bukan terbakar, tapi sengaja dibakar. ini menjadi bahan diskusi yang hangat di kotaku waktu itu. "aaahhh, tak baik berburuk sangka begitu". kata hatiku.meski sampai saat ini pihak kepolisian pun belum kudengar memastikan hasil lab nya atas kejadian itu.* atau mungkin aku yang tidak tau* :D

pemerintah  berinisiatif  membangun kembali kios tersebut dengan menunggu kucuran dana beberapa tahun kedepan. sembari menunggu, maka pemerintah atas permintaan pedagang dapat membangun pasar sementara untuk pedagang korban melanjutkan usaha nya demi menyambung hidup.kesepakatan pun tercapai, antara pemerintah dengan pedagang korban kebakaran.

pemerintah merelokasi pedagang korban, persis  ditengah kota. di jalan  jalan utama. ditengah jalan itu dibangunkan kios kios yang terbuat dari papan berukuran kecil kecil berdempet dempet, yang dulunya juga berlantaikan papan tapi diubah oleh pedagang itu sendiri dengan semen. masing masing kios juga punya warna yang berbeda beda. jadi cantik. tapi tetap saja terlihat kumuh. aku nyebutnya "sicantik yang kumuh". kenapa?

karena kotaku semakin semerawut. karena jalan umum itu adalah jalan utama. karena usahaku juga ada disana. karena jalan semakin sempit dan sesak, sementara kendaraan terus berlalu lalang disana. macet dikit ,orang BISING. kemarahan dan emosional tak bisa di bendung. motor dibelakang nabrak motor berhenti mendadak di depannya. lalu ricuh dan bertengkar mulut. " "

"Apa matamu gak liat orang berhenti.!!"

" ibu yang salah! napa berhenti mendadak! kalo mau minggir kasi tanda dong!"

-------

belum lagi becak motor yang sering nyerempet pejalan kaki.

"Waaahh,, pokoke gak nyaman banget dah".

deru deru kendaraan yang menyemburkan asap itu membuat beberapa penjaga kios menggunakan masker saat berjualan.dimalam hari kios tetap buka, tentu menggunakan mesin genset untuk mendapat cahaya. gak pagi gak siang gak malam..bising ! sampe jam duabelas malam baru lah tak terdengar suara mesin genset itu. *hampir Stres*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun