Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengorbanan, Jalan Menuju Kejayaan

7 Oktober 2014   22:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:00 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamaah masih sepi saat kami baru datang (doc: pribadi)

Itulah topik dari khotbah Idul Adha 1435H/2014 M yang diadakan di Lapangan Mesjid Baiturrahmah, Tanjung Barat yang saya ikuti pada tanggal 4 Oktober 2014 kemarin. Saya memang kasak kusuk sebelumnya, kapan shalat Iedul Adhanya diadakan. Karena selama ini saya tidak pernah mengikuti jadwal yang ditentukan oleh pemerintah. Makanya sebelum hari H datang, saya sudah mulai sibuk mau dimana saya nanti shalatnya.

Bagi saya, kalau harinya sama, saya tidak memasalahkan tempat dimana saya mau shalat. Tapi kalau sudah mendengar/membaca harinya lain, saya pun mengambil sikap dimana saya mau shalatnya. Biarpun tempatnya jauh sekalipun akan saya lakukan. Entahlah hati ini merasa cocok untuk mengikutinya. Lain dengan Bapak saya (alm), selalu kembali ke habitatnya tidak peduli harinya sama atau beda, hujan apalagi terang.

14126680203688052
14126680203688052
Jamaah di sebelah kanan saya makin lama makin banyak jumlahnya (doc: pribadi)
1412668072979027891
1412668072979027891
Begitu juga di jamaah putri di sebelah kiri saya (doc: pribadi)

Karena saya shalatnya di tempat yang agak jauh, maka pada hari H nya saya sengaja berangkat pagi-pagi bersama anak saya dengan berharap kami tidak telat. Bener juga sampai di tempat, kami datang lebih awal dari jadwal shalatnya. Saya masih sempat berkenalan dengan jamaah di sebelah saya, yang ternyata adalah sesama jamaah dari kampung, Kebumen. Wow! jauh-jauh kami merantau, ketemu juga teman satu kampung. Bagusnya lagi, suami dari jamaah tadi adalah Ketua di mesjid Baiturahmah tersebut.

Luar biasa, pertemuan kami kemarin. Saya pun berpesan untuk diberi informasi kapan saja ada pengajian, agar saya bisa datang. Sebenarnya saya tahu jadwal rutinnya, namun kalau pembicara berhalangan, saya tidak tahu. Makanya kalau ada informasi lebih dulu, membuat saya lebih enak dan nyaman, karena kepergian saya tidak sia-sia. Maklum cukup jauh saya harus bolak balik, kalau ternyata pembicara tidak hadir. Itulah pesen saya, sambil kami bertukar nomer hp untuk memudahkan komunikasi.

Dengan mengucap takbir untuk menunggu waktu shalat tiba, saya juga memanfaatkan untuk menengok kanan, kiri serta di sekitar mesjid. Dari sekilas pemandangan, ada sesuatu yang menarik yang dikerjakan oleh panitia yaitu semua halaman mesjid yang dipakai untuk shalat Ied beralaskan tikar atau karpet, sehingga jamaah tidak perlu menggunakan kertas koran sebagai alasnya. Hal ini karena panitia menyiapkan segala sesuatunya buat jamaah dengan cara mengeluarkan semua karpet yang berada di mesjid, agar bisa digunakan oleh para  jamaah untuk shalat. Jadi tidak ada satupun jamaah yang menggunakan koran sebagai alasnya.

Sekitar 10 menit sebelum shalat, panitia mengumumkan berbagai hal yang berkaitan dengan shalat Ied ini dan berapa hewan kurban yang mereka terima. Tepat pukul 7:00 pagi shalat Iedul Adha dimulai. Shalat berjalan dengan lancar. Kemudian dilanjutkan dengan khotbah Iedul Adha yang dibawakan oleh Drs. Harun Yahya Alrasyd. Lumayan tertib acaranya sampai selesai, karena memang jamaah dihimbau untuk tidak meninggalkan tempat agar tidak mengganggu ketenangan jamaah yang mendengarkannya.  Padahal menurut saya ukuran khotbahnya termasuk panjang, heheheheh.

14126682551034011147
14126682551034011147
Saat Khotib memberikan ceramahnya (doc: pribadi)

Berikut sekedar summary dari Khotbah hari Idul Adha kemarin dengan topik Pengorbanan, Jalan Menuju Kejayaan. Inti dari ceramah tersebut terdiri atas 4 bagian, yaitu:

1. Mengenang hari-hari Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun