Ramai-ramai K'ners berusaha menulis tentang kebiasaannya menulis di Kompasiana. Lain pula denganku yang mempunyai tujuan sangat sederhana, yaitu menulis hanya sebagai hiburan. Tidak lebih. Jadi aku melihatnya sebagai sesuatu yang tidak pokok, sekedarnya saja untuk meninggalkan kejenuhan dan rutinitas sehari-hari. Bahkan aku juga pernah menulis dalam blog ini, kalau menulis itu masih merupakan kebutuhan luxury ku.
Kenapa aku memasukkan menulis sebagai hiburan atau kebutuhan luxury? karena menulis memang bukan merupakan kebutuhan pokok. Masih ada kewajiban dan keharusan lain yang lebih penting dari sekedar menulis. Makanya mau membuat target seperti minum obat, target one day one article, atau istilah mas Dony menyebutnya dengan sarapan pagi ..... yaa sulit untuk mewujudkannya.
Secara normal, orang berusaha menghilangkan kejenuhan dengan mengisi kegiatan santai khan tidak setiap hari. Begitu juga usaha untuk memenuhi kebutuhan luxury, juga tidak harus terpenuhi selama kebutuhan pokok dan sekunder masih memerlukan uluran tanganku. Tentunya pemenuhan kebutuhan luxury akan ditunda dulu. Apalagi kalau aku tidak menulis pun, tidak merasa kehilangan atau ada sesuatu yang kurang.
Itulah sebabnya aku sangat santai mengejar target dalam dunia tulis menulis. Mau draftku berumur 1 minggu atau 1 bulan, kalau memang belum bisa aku selesaikan, yaa biasa saja. Biarkan itu sebagai bibit ide yang tersimpan. Tinggal nanti menunggu musim tanamnya saja.
Sementara kebutuhan pokok yang harus kupenuhi saat ini adalah bagaimana aku bisa mengembangkan bisnisku selebar dan seluas mungkin dengan dana yang ada. Aku sendiri belum mau bersentuhan dengan menggunakan dana dari perbankan. Takut membuatku jadi ribet urusannya. Yang jelas takut sama debt collector karena tidak sanggup membayar hutang-hutangku. Jadi pikiranku tiap hari mencoba bagaimana menjajagi berbagai peluang yang mungkin bisa kukembangkan dari berbagai segi.
Ini bukan berarti aku tidak mensyukuri apa yang aku dapat setiap harinya lho. Kebutuhan untuk memenuhi sekedar makan dan minum dengan mengikuti pola hidup sehat sudah lebih dari cukup. Tapi aku sendiri ingin mencoba merambah dunia lain. Layaknya seorang pengusaha, aku pun terus berusaha mencari peluang dan kesempatan untuk bisa menghasilkan lebih banyak dan lebih baik lagi. Baik dari sisi jenis bisnisnya, servisnya maupun dari skala usahanya. Karena pada saat yang sama, aku berharap bisa mengumpulkan pundi-pundi yang lebih besar, agar bisa menyisihkan uang yang lebih besar lagi untuk bersedekah.
Wajar khan? Aku sendiri belum waktunya pensiun, sementara semangat untuk berkarya dan menghasilkan masih besar. Kenapa mesti terpaku hanya untuk memenuhi target one day one article? Pantes saja, aku nggak lulus-lulus dalam belajar menulis. Habis menulisnya dipakai sebagai hiburan yaa, hahhahaha
Itulah sebabnya aku santai saja menulis di K, sekedar hiburan karena bisa bertemu banyak teman. Kalau ada waktu, ikut acara Nangkring atau kopdaran biar bisa kenal banyak teman dan mengenal Jakarta lebih dekat. Hasilnya? Sekarang sudah banyak daerah yang kukuasai dan bahkan sudah beberapa kali kesana. Tidak kuper lagi lah paling tidak, walaupun belum benar-benar merasa seperti di kampungnya sendiri. Karena sampai sekarang aku masih belum merasa aman dan nyaman tinggal di Jakarta.
Terbukti?, baru-baru ini power bank hadiah dari Kratingdaeng raib diambil orang. Padahal aku berada di rumah. Dan masih banyak lagi kejadian yang lainnya.
Tapi inilah caraku mengatasi kejenuhan untuk tetap memilih bahagia karena, aku bisa bertemu dengan teman-teman K di dunia maya. Walaupun kadang aku bacanya sebagai silent reader. Hiburan inilah yang membuatku menjadi semangat lagi. Aku jadi ingat tulisan dari mbak Novi Ardiani, Tetap Produktif Saat Suntuk.