Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dukung Literasi Anak, Danone Indonesia dan Tentang Anak Luncurkan Program BACA

26 April 2021   09:42 Diperbarui: 30 April 2021   09:38 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah perolehan medali perunggu, perak dan emas untuk kegiatan membaca (dokpri)

"Sebab, selain memerlukan asupan gizi seimbang untuk mengoptimalkan imunitas dan tumbuh kembangnya, anak memerlukan dorongan berupa stimulasi agar daya pikir dan kemampuan sosial emosionalnya berkembang," imbuhnya.

Sejalan dengan tujuan Danone Indonesia, Tentang Anak mengambil peran dengan menghadirkan buku serial "Sikap Baik" sebagai sarana untuk mendukung tumbuh kembang anak sekaligus meningkatkan minat baca anak.

Buku serial ini didesain dengan ilustrasi sederhana untuk memudahkan orang tua mengenalkan sikap dasar yang harus dimiliki anak sejak dini sebagai makhluk sosial.

Tentang Anak memperkuat kontribusinya dalam aktivitas edukasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Danone Indonesia melalui program BACA.

Dokter Spesialis Anak, Mesty Ariotedjo menyampaikan bahwa keluarga merupakan salah satu dari trisentra pendidikan sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama.

"Orang tua dapat memanfaatkan momen Ramadan di masa pandemi ini untuk mengajarkan kebaikan kepada anak agar dapat menyebarkan aksi kebaikan ke lingkungan sekitar. Untuk itu, selain mendukung tubuh yang sehat, mereka juga perlu dibekali kemampuan berpikir dan keseimbangan emosi. Ketiganya bisa diberikan melalui dorongan dari dalam berupa pemberian nutrisi dan stimulasi yang tepat, yang disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembang anak, salah satunya melalui membaca," katanya.

Di kesempatan yang sama, Fathya Artha Utami (Psikolog anak, Co-Founder Tigagenerasi) memaparkan bahwa Ramadan di situasi pandemi memiliki tantangan tersendiri bagi anak.

"Ruang gerak yang terbatas, pilihan kegiatan yang cenderung monoton, ditambah minimnya interaksi dengan teman bisa menjadi faktor anak merasakan stres. Stres anak bisa berpengaruh pada emosi yang tidak stabil yang bisa terlihat dari perilaku anak menjadi sulit diajak bekerja sama," katanya.

"Hal ini dapat menjadi tantangan bagi orang tua dalam melakukan rutinitas bersama anak, misalnya kegiatan makan yang menjadi kunci utama dalam meningkatkan imunitas anak terutama di bulan Ramadan," imbuh Fathya.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Fathya menyarankan agar anak diberikan kegiatan yang beragam dan seimbang antara kegiatan yang menggunakan gadget dengan kegiatan offline. Sebagai alternatif, anak dapat dikenalkan dengan aktivitas membaca yang menyenangkan.. Dia mengungkapkan untuk menumbuhkan minat membaca anak usia dini maka orang tua sebaiknya menyediakan pojok baca, disediakan buku-buku yang menarik dan mereka gemari dengan mengajak anak untuk memilih sendiri bukunya, libatkan anak dari cerita yang dibaca. Untuk itu, orang tua harus merasa aktifitas itu seru, jadikan pergerakan anak dihubungkan dengan cerita, ketika membacakan buku pada anak, bercerita denagn intonasi yang seru bagi anak, dan sambungkan cerita yang dibaca dengan kehidupan sehari-hari.

Disamping itu, Fathya menyarankan dalam memberikan edukasi anak dan memperkenalkan dunia literasi anak sebaiknya orang tua terlibat dan tertarik dengan buku dan aktifitasnya. Sebaiknya anak diberikan buku dibandingkan dengan bacaan digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun