Rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia, seperti dirilis oleh UNESCO yang menyebutkan bahwa Indonesia dalam urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Hal ini berarti minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah atau bahkan memprihatinkan karena hanya 0, 001% atau 1 orang yang rajin baca diantara 1000 orang Indonesia. Miris sekali saya mendengarnya.
Kajian yang sedikit lebih baik, namun masih tetap rendah adalah hasil penelitian yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2019, rata-rata indeks Alibaca di Indonesia tergolong rendah yaitu berada pada angka 37,32 persen. Padahal membaca merupakan kompetensi fungsional seperti halnya menulis. Membaca menjadi kunci untuk mempelajari segala macam ilmu pengetahuan, termasuk informasi dan petunjuk sehari-hari yang berdampak besar bagi kehidupan.
Bersyukur sekali anak saya sudah sejak kecil suka membaca buku. Kebetulan anak saya dulu Elementary School (SD) nya di Amerika. Saya sendiri sempat kaget, karena dia tidak pernah belajar kalau di rumah, kecuali main games layaknya anak-anak yang lain. Ternyata di sekolah semangat untuk mengikuti pelajaran dan membaca buku tinggi sekali.
Bahkan di sekolahnya dia beberapa kali memperoleh penghargaan yang berupa medali untuk setiap pencapaian dari buku-buku yang sudah dibaca. Ada sekitar 6 medali yang dia peroleh, mulai dari perunggu, perak hingga emas ketika sudah mencapai 100 buku yang berhasil dia baca. Hingga kini medali (penghargaan) itu masih ada, karena saya menyimpannya sebagai kenang-kenangan, hehehehe. Sekarang anak saya sudah balik ke Amerika lagi. Tepatnya di NY City untuk kuliah dalam rangka meraih cita-citanya yang sempat tertunda.
Salah satu perusahaan yang ikut ambil bagian dalam upaya ini adalah Danone Indonesia yang ingin bersinergi untuk meningkatkan minat baca dan tingkat literasi. Bertepatan dengan perayaan Hari Buku Sedunia serta dalam upaya mendukung Generasi Literasi Nasional, Danone Indonesia menyelenggarakan talk show dan launching project BACA yang bertajuk "Dukung Anak Sehat Berliterasi Dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asuh Orang Tua".
Talk show ini diselenggarakan pada hari Jumat, 23 April 2021 dengan nara sumber yaitu Arif Mujahidin (Corporate Communication Director Danone Indonesia), dr.Mesty Ariotedjo, S.pAÂ (Dokter Spesialis Anak dan CEO Tentang Anak), Fathya Artha, M.Sc., M.Psi (Psikolog, Co-Founder Tigagenerasi).
Arif Mujahidin (Corporate Communication Director Danone Indonesia) dalam paparannya mengatakan pentingnya bekerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan tingkat baca. Hal ini karena Indonesia memiliki jumlah anak sebanyak 25 juta.
Dia juga menambahkan, Danone Indonesia bekerjasama dengan Tentang Anak (sebuah wadah edukasi dan informasi tentang kesehatan dan tumbuh kembang) meluncurkan program BACA, sebuah program ajakan untuk mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan buku bacaan.
"Kami yakin bahwa untuk mendukung anak hebat berliterasi, perlu menanamkan kecintaan terhadap literasi membaca pada anak sejak dini. Kami mengajak para orang tua agar membiasakan anak membaca dan berbuat kebaikan dengan memanfaatkan momen Ramadan," kata Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, dalam peluncuran program BACA dan webinar yang mengusung tema "Dukung Anak Hebat Berliterasi dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asuh Orang Tua yang Baik", Jumat (23/4).