Tidak bisa disangkal lagi, anak merupakan sumber daya manusia yang sangat penting, bukan hanya bagi masa depan keluarganya, namun juga untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, tumbuh kembang anak yang maksimal sangat penting untuk mendapatkan perhatian kita bersama.
Sayangnya, Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan gizi anak. Salah satu masalah besar yang dihadapi adalah kondisi kekurangan makronutrien yang bisa berakibat stunting (pertumbuhan fisik yang tidak sesuai dengan umur).
Hal ini karena anak yang stunting  tidak dapat berkembang secara optimal, yang akhirnya bisa menghambat pertumbuhan fisik dan juga kecerdasan yang akhirnya dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.
Berdasarkan angka Riskesdas 2018, proporsi anak dengan status gizi pendek atau sangat pendek (stunting) sekitar 30.8%, masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO di bawah 20%.
Disamping itu, tingkat kemiskinan yang melonjak 10,7%-11,6% selama pandemi maupun perkiraan tambahan 5 juta penduduk miskin baru berpotensi menghambat akses anak-anak terhadap konsumsi pangan sesuai gizi seimbang. Akibatnya edukasi gizi seimbang di sekolah maupun di rumah menjadi tidak optimal semasa pandemi.
Tidak ketinggalan untuk membangun kebiasaan makan yang baik dengan gizi seimbang di rumah pun menjadi tantangan. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk membiasakan pola makan sehat yang dibentuk oleh guru maupun orang tua.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka akan dapat berdampak buruk bagi negara, bukan hanya terhadap kualitas SDM namun juga ekonomi. Konon kabarnya, stunting dapat menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun bagi suatu negara. Jika PDB Indonesia tahun 2020 sebesar Rp 15.434 triliun , kerugian akibat permasalahan ini sekitar Rp 400 triliun rupiah per tahun.
Webinar Festival Isi Piringku
Dalam memperingati Hari Gizi Nasional, Danone Indonesia menghadirkan 'Festival Isi Piringku' sebagai bentuk komitmen mendukung pemerintah untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.
Festival Isi Piringku ini dilakukan secara daring yang diperuntukan khusus anak usia 4-6 tahun dengan tema yang diambil  "Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi seimbang Sejak Dini" dengan mengajak ribuan guru dan anak Indonesia sebagai upaya untuk terus mengingatkan guru, orang tua, dan anak tentang pentingnya gizi seimbang sejak dini sebagai salah satu langkah penting pencegahan stunting. Â
Festival ini juga untuk menjawab tantangan yang dihadapi orang tua maupun guru PAUD dalam membiasakan konsumsi pangan sesuai gizi seimbang pada anak.