Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menertawakan Kelucuan atau Kesalahan Sendiri, Why Not?

25 Mei 2020   00:26 Diperbarui: 25 Mei 2020   00:27 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Learning from Failure (doc: Znews.com)

Pernahkah Anda merasa ada kelucuan terhadap apa yang dilakukan?? Misalnya karena kelupaan atau kesalahan dalam untuk berbuat sesuatu. Saya sih sering banget. Ternyata itu hal yang sepele tapi lupa dilakukan. Saya sih cuma mbatin saja, kok bisa (lupa) yaa. Padahal sudah  disiapin atau sudah menjadi kebiasaan dan keharusan?

Misalnya. Menanak nasi pakai rice cooker. Kenapa bisa lama banget nasinya belum masak? Ternyata setelah sadar terus dicek, ternyata tombol masak (cook) nya belum ditekan. Pantesan nasinya tidak bisa masak. Lha tombolnya saja bukan untuk memasak (warm). Sabar sabar harus menunggu lebih lama lagi.

Lupa membawa sesuatu dan ingat sudah di jalan. Padahal sudah disiapin semuanya dan ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat. Baru sadar kalau ternyata tadi lupa dimasukkan kedalam tas. Ini saya mah sering banget. 

Lupa mengunci pintu juga sering. Kalau yang ini terus terang membuat dag dig dug jantung. Setelah sadar saya hanya bisa bersyukur, karena tidak terjadi apa-apa.

Lupa naruh kacamata atau payung dimana?? Ini juga saya sering banget. Mungkin faktor U membuat sering lupa?? Tak tahulah yang jelas, saya sudah sering kehilangan kacamata atau payung ini dan menggantinya yang baru.

Lucunya lagi tidak kapok-kapok, masih sering juga lupa. Alhasil, harus direlakan karena daripada pusing nyari-nyari di rumah tidak ketemu, ganti saja lagi yang baru. Nanti kalau ketemu, bisa dipakai sebagai cadangan. Sayangnya jarang bisa ketemu lagi kalau lupa naruhnya diluar rumah. Iya tidak?? 

Ah! masih banyak lagi kalau mau didaftar satu-satu. Adakah kejadian ini ada hubungannya dengan faktor U (usia, umur). Bisa jadi, tapi saya tidak mau ambil pusing. NIkmati saja kelucuan, kelupaan dan kesalahan ini. Bahkan saya sering menertawakan diri sendiri, kok bisa yaa??? Habis itu yaa sudah lupakan dan maafkan saja kesalahan diri sendiri. 

Biasanya sih saya terus lebih hati-hati untuk selanjutnya. Yeah sedikit evaluasi disana sini. Tapi tidak berarti saya berhenti melakukan kesalahan atau kelupaan.

Bagi saya membuat kesalahan adalah wajar dan normal. Bahkan itu bisa membuat kita maju kalau mau terus berbenah dan introspeksi diri. Jangankan cuma kesalahan kecil. Lha orang jalan pun ada kalanya tersandung, terpeleset dan jatuh, iya tidak??

Jadi tidak perlu cemas atau sedih kalau membuat kesalahan. Nikmati saja dan pelan-pelan kita perbaiki. Mudah-mudahan sih menjadi semakin sadar dan berkurang melakukan kesalahan yang sama. Jangankan kesalahan dan kelupaan, kegagalan pun sering dialami.

Lewati dan jalani saja, bukankah kegagalan itu guru yang paling baik?? Ambil lah hikmah dalam setiap kesalahan dan kegagalan, agar kita bisa melompat lebih jauh lagi dan tidak tersandera dengannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun