Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Foodie

I Miss Tempe(h)

24 Mei 2020   15:50 Diperbarui: 24 Mei 2020   15:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tempe goreng tepung (doc:craftlog.com)

Itu ungkapan dari anak saya ketika diajak makan malam dan buka bersama dengan keluarga Ibu dan Bapak kost. Dia sekarang memang sedang merantau ke Amerika, tepatnya di daerah New York City. 

Sudah hampir 1 tahun dia berada disana, tepatnya bulan Juni 15 nanti. Berbagai makanan tentu sudah dicoba, baik yang berbahan dasar kentang, nasi, roti-rotian, cereal, susu, keju,  sayuran dan buah-buahan. Maklumlah anak muda, semangatnya tinggi termasuk dalam hal makan, hahahha.

Namun ada satu jenis makanan yang belum dia temukan dan itu yang dia kangenin, yaitu "tempe (h)". Dia bilanng "I miss tempeh, mommy" Akhirnya sampai dia pingin buat tempeh sendiri, katanya. 

Tapi saya bilang ribetlah buatnya, apalagi dia masih tergolong anak-anak yang baru gede (ABG), mungkin kurang sabaran lihat ribetnya membuat tempe.  Beda dengan anak yang memang hobinya masak. 

Lha ini anak yang semangat bekerja tinggi dan  suka main games, rasanya disuruh uplek di dapur bukan untuknya. Maunya yang praktis, enak, sehat dan cepat. Begitu kebanyakan ciri anak yang baru gede.   

Memang saya sudah kenalkan dan biasakan berbagai jenis makanan sehat sejak kecil, terutama buah-buahan dan sayuran. Tidak terkecuali tempeh, daging, telur dan ikan sebagai protein. 

Alhamdulillah, kebiasaan untuk hidup sehat setelah tinggal disana tidak dilupakan. Kalau sekarang di rumah ada sayuran dan buah-buahan, katanya cepat sekali habis. 

Sedangkan untuk  lauknya, dia justru lebih menyukai ikan. "I eat fish a lot now", katanya. Padahal waktu di Indonesia, dia kurang begitu suka dengan, katanya karena bau.  

Syukurlah saya yang di Indonesia merasa senang. Apalagi dia kelihatan seger dan gemuk, berarti dia menikmati hidup disana. Capek tapi seneng, akhirnya memberikan respon positif ke tubuh. Beda kalau dia nampak kurus, pasti ibunya ikut sedih dan tanda tanya kenapanya. 

Maklum emak-emak khan tahunya dari hasil luarnya. Mana ada orang senang dan bahagia, hidupnya kurus?? Apalagi dia bilang makannya banyak?? Yang jelas memang dia tidak lagi ndengerin ocehan ibunya kalau telat bangunnya atau pulang kerja terlalu malam. 

Bapak dan ibu Kost yang baik hati (dokpri)
Bapak dan ibu Kost yang baik hati (dokpri)
Hmm, mudah-mudahan segera menemukan tempe di groceries yaa, walaupun mungkin rasanya tidak seenak yang ada di Indonesia. Maklum dulu kalau tidak salah ada tempeh buatan Jepang.  Ada juga orang Indonesia yang membuat tempe, tapi mungkin belum masuk ke toko besar seperti supermarket

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun