Saya lupa kapan pertama kali mendengar kata Mind mapping ini. Saat itu saya memang tidak langsung merespon sebagai suatu teknik atau strategi dalam menulis atau merencanakan. Ibarat masuk ke telinga kanan keluar lagi dari telinga kiri.Â
Begitu sebaliknya. Namun dalam acara Danone Blogger Academy 2017 yang baru saja berakhir, Kang Pepih sedikit menjelaskan apa itu Mind Mapping dan bagaimana kita mempraktekkannya.
Entah kenapa saya langsung meresponnya dengan antusias. Dalam hati saya mbatin, aha! inilah strategi menulis yang menurut saya paling bagus. Hal ini karena semua bisa terpampang dalam satu lembar kertas (1 halaman) ide-ide apa saja yang saling berkaitan untuk ditulis.Â
Nantinya tinggal diseleksi mana yang relevan dengan topik dan mana yang tidak. Paling tidak MP sangat bagus untuk menghasilkan ide-ide atau brainstorming ketika bingung apa yang mau ditulis.
Metode ini memang menuntut kreativitas dan imajinasi. Mau tidak mau kita harus melibatkan otak kanan dan otak kiri agar segala informasi dengan mudah bisa diterima dan diserap. Makanya mind mapping yang dibuat masing-masing individu akan berbeda.Â
Hal ini karena tergantung mood, emosi, wawasan, penguasaan materi, maupun suasana dan kondisi lingkungan yang dirasakan pada saat itu. Dengan demikian MP itu unik, karena tergantung masing-masing individu.
Bagi saya strategi ini jauh lebih baik dibanding dengan membuat outline dari atas turun ke bawah. Hal ini karena kita mungkin membuatnya bisa berlembar-lembar untuk menulis sebuah buku. Tapi tidak dengan menggunakan metode MP ini.Â
Kita justru ditantang untuk mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman semua informasi. Kemudian dicatatnya secara visual dan grafis. Itu sebabnya metode MP lebih dikenal dengan teknik mencatat atau merencanakan dengan mengembangkan gaya belajar visual. Tujuannya agar memudahkan untuk diingat dalam waktu lama.
Sebenarnya kegunaan MP bisa digunakan untuk apa saja, termasuk membuat suatu perencanaan atau strategi dari suatu proyek yang ingin kita capai. Bisa juga untuk mengembangkan sebuah ide atau memulai sebuah usaha baru. Bahkan MP bisa digunakan untuk memecahkan masalah secara kreatif, sehingga merangsang otak kanan dan kiri sekaligus (secara sinergis).Â
Dengan demikian MP tidak terbatas hanya untuk membuat kerangka penulisan. Tapi sangat bagus dipakai untuk membuat perencanaan apapun. Jadi wajarlah kalau metode MP telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia.
Hal ini karena selama ini 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal. Buzan menyebutnya sebagai Your brain is like a sleeping giant. Padahal kalau kita bisa memanfaatkan, maka otak bagaikan perpustakaan raksasa yang menakjubkan. Bisa dipakai untuk menyimpan, mengolah informasi dan akses yang luar biasa.