Tulisan ini sekedar opini yang berusaha melihat pro dan kontra dari jumlah follower yang banyak dikejar oleh para Blogger. Saya sendiri melihatnya tergantung pada masing-masing individu kemana pilihan yang mau diambil.
Misal seseorang yang ingin serius dalam dunia blogging atau social media mau tidak mau jumlah follower  mempunyai arti sendiri. Artinya jumlah itu memang harus dikejar. Hal ini karena besar kecilnya follower memberi makna dan kepuasan tersendiri. Tentunya bangga donk punya banyak followers. Sayangnya saya belum mempunyai banyak followers hingga saat ini. Baru sekitaran 400 an. Ups! masih rendah khan?
Keuntungan lain dengan banyak followers adalah kita akan memperoleh  banyak kesempatan untuk menghadiri undangan atau event. Dibanding mereka yang jumlah followers nya sedikit atau kurang. Ini tidak lain karena banyak event mensyaratkan jumlah follower. Tentu jumlah yang sedikit akan mempunyai peluang yang sedikit. Jadi jangan berharap akan mendapat banyak undangan atau diundang. Syaratnya saja tidak terpenuhi, jadi wajarlah.
Makanya banyak orang mengejar jumlah follower agar tidak terkecualikan. Lumayankan bisa terus dapat undangan? Pastilah mereka memperoleh kebahagiaan tersendiri, karena bisa eksis dimana-mana. Yang jelas membuat mereka sibuk dan diperhitungkan. Iya tidak? Oleh karena itu tidak jarang seseorang berusaha membeli follower agar jumlahnya meningkat atau dianggap populer. Ada juga yang sengaja karena untuk kepentingan bisnis. Dus bagi sebagian orang jumlah followers itu penting.Â
Namun bagi saya yang jauh lebih penting adalah siapa follower kita. Bukan jumlah followernya. Tapi follower yang tepat. Mereka bergabung atau mau mengeadd kita karena kemauan sendiri. Dan ketertarikan itu karena konten yang saya miliki. Bukan dari hasil jual beli followers. Pada akhirnya bisa ketahuan kalau followers yang dimiliki tidak asli atau organik.
Sebaliknya bagi Blogger yang sudah tenar karena konten Blog yang memang bagus. Atau mereka sudah menjadi rujukan dan trend setter, maka jumlah followers sudah tidak dipedulikan lagi. Ini karena cepat atau lambat para Blogger akan menjadi follower nya. Jadi wajar mereka tenang-tenang, karena orang lain pasti akan mengikutinya.
So, sekarang kembali kepada kita mau mengejar followers atau meningkatkan kualitas tulisan di Blog? Apabila saya harus milih, yaa dua-duanya donk, yaitu pilih yang terbaik. Namun kalau belum bisa, satu-satu cara yang hendak saya lakukan adalah dengan meningkatkan kualitas tulisan. Saya yakin cepat atau lambat jumlah followers akan meningkat. Tentunya kita masih perlu mempromosikan karya atau tulisan lewat media social. Tujuannya agar tulisan bisa terbaca oleh banyak orang. Apalagi kalau kita belum menjadi orang terkenal. Maka salah satu cara adalah dengan mempromosikan keluar. Paling tidak kenal dengan tulisan dan namanya.
Karena jumlah follower saya masih sedikit, maka tidak ada cara lain adalah dengan meningkatkan kualitas dari karya atau tulisan. Hal ini karena menulis merupakan suatu keahlian yang harus dikerjakan berulang-ulang untuk menjadi kebiasaan. Mau tidak mau agar kualitas tulisan meningkat, tidak ada cara lain selain terus menulis. Dari situlah kepiawaian menulis bisa terbentuk. Dengan menulis dalam bentuk opini maupun curhat, terasa hasilnya lebih membumi dan personal daripada tulisan karena pesanan yang sedikit hambar.
Bisa saja menulis karena ada pesan sponsor yaitu dengan mengikuti berbagai event. Maka kita terpaksa untuk menulis sebagai imbalan dari suatu kompensasi. Sayangnya kebanyakan tulisan itu terlihat kaku dan kurang luwes, terikat aturan.
Semua itu boleh-boleh saja, karena tujuan masing-masing Blogger atau penulis khan berbeda. Jadi hargailah apa yang dilakukan orang lain. Bukankah pro dan kontra itu wajar dan biasa dalam hidup. Tinggal kita mau pilih jalan yang mana?
Akhirnya teruslah berkarya, berapa pun follower kita. Semoga kualitas tulisan kita menjadi lebih baik dengan semakin seringnya menulis. Bukankah itu tujuan akhirnya disamping menebalkan dompet?