Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Keluar dari Pekerjaan karena Ingin Menulis

15 Maret 2015   21:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_373191" align="aligncenter" width="527" caption="Foto Bersama peserta Kopdar Akbar Blogger Guru Nasional (doc: Forum ICITY)"][/caption]

Hari ini saya menghadiri acara Kopdar Akbar Guru Blogger Nasional yang diadakan di Gedung Indosat. Ada sekitar 350 peserta yang hadir dari berbagai profesi dan komunitas Blogger. Namun kebanyakan memang berprofesi guru. Entah kenapa saya tidak bisa  konsentrasi pada acara ini, membuat saya terasa mengantuk sekali. Untung saya bawa laptop, maka saya bisa memanfaatkan untuk browsing sana-sini sambil mendengarkan ceramahnya.  Jadi pantaslah kalau saya tidak berminat untuk ikut berbagai lomba (live twitt dan live blogging) maupun hadiah-hadiah dari pertanyaan yang diajukan.

Namun saya tetap berusaha mendengarkan acaranya sampai selesai,  karena ingin mendegarkan presentasi dari  Bintang Tamu Onno Purbo, seorang pakar IT. Saya sendiri tidak kenal secara personal, tapi nama dia sudah cetar membahana di dunia IT.

Apa yang membuat saya sedikit kaget, ternyata dia mengundurkan diri sebagai dosen ITB setelah 7 tahun mengajar, karena ingin menekuni dunia tulis menulis. Dalam hal ini dia ingin menulis buku, blog dan artikel-artikel. Jumlahnya sekarang sudah mencapai sekitar 20 an buku.  Dengan menekuni dunia tulis- menulis, beliau bisa mendidik lebih banyak mahasiswa/masyarakat daripada hanya menjadi seorang dosen. Perkiraan beliau paling hanya sekitar 100 mahasiswa per tahunnya yang bisa dididik. Jadi selama 7 tahun beliau mengajar, kurang lebih ada 700 mahasiswa yang bisa menjadi mahasiswanya di ITB. Sementara kalau dia menulis buku, blog dan artikel, akan ada banyak mahasiswa atau masyarakat yang bisa memanfaatkan ilmunya.

Disini penekanan beliau pada berapa jumlah masyarakat yang bisa memanfaatkan ilmunya dari kegiatan menulisnya. Secara kualitas tidak diragukan lagi, bagaimana manfaat beliau dalam mengajar. Namun, beliau juga ingin memperhatikan kuantitas dari masyarakat yang bisa memanfaatkan ilmunya. Itulah sebabnya dia mengundurkan diri sebagai dosen ITB karena ingin menekuni dunia tulis menulis, sehingga jangkauan masyarakat yang bisa dididik menjadi lebih banyak lagi. Tidak hanya mahasiswa ITB, tapi  seluruh masyarakat Indonesia, karena beliau aktif menulis buku, blog dan artikel opininya.

Ternyata memang antara kualitas dan kuantitas tidak bisa dipisahkan, yang satu melengkapi yang lain. Saya jadi ingat tulisan saya sebelumnya yang membahas "Antara Kuantitas dan Kualitas." Aha! ini contoh yang nyata bahwa antara keduanya sama-sama penting.

Beruntunglah niat pengunduran diri beliau diterima oleh Rektor ITB, maka keluarlah  surat Keputusan yang menyatakan bahwa beliau diberhentikan dengan (ter)Hormat.

Bagi saya ini contoh kedua yang sengaja keluar dari pekerjaannya karena ingin menekuni dunia tulis menulis. Contoh pertama yang saya dengar adalah Ollie Salsabeela. Dia seorang IT dan juga seorang  entreprenuer (wirausahawati). Setelah lulus kuliah di bidang IT, kemudian dapat kerjaan di perusahaan yang bagus, sebagai web developer. Akhirnya setelah 2 tahun bekerja, dia keluar untuk menekuni bisnis nya nulisbuku.com . Namun dibalik itu, sebenarnya dia ingin mempunyai banyak waktu untuk menulis. Sekarang hasil karyanya sudah mencapai sekitar 27 buku.

Hmmm, ternyata mereka berdua mempunyai alasan yang sama atau hampir miriplah. Mengejar kualitas dalam mendidik atau tempat pekerjaan, belum memberikan kepuasan yang tertinggi. Hal ini karena hanya sedikit orang yang bisa memperoleh manfaatnya. Untuk itulah, mereka berusaha melipatgandakan kemanfaatan kepada orang lain dengan menekuni dunia tulis menulis, termasuk di dalamnya kegiatan menulis buku.

Tidak sampai disitu saja, Onno Purbo juga mengembangkan e-learning yang bebas diikuti oleh siapa saja dengan gratis. Kalau kita mau mendapatkan nilai dari e-larningnya, maka kita harus mengikuti semua test, quiz dan berbagai persyaratan yang lainnya. Untuk yang terakhir ini, bagi saya terlalu berat untuk mengikuti kelas e-learningnya, hahhaha.

Sekarang bagaimana dengan saya? Terus terang saya tidak menikmati dunia kerjaan saya, mengajar di perguruan tinggi. Maka saya pun keluar karena ingin belajar menulis, agar saya bisa memberikan kemanfaatan yang lebih. Padahal banyak orang bilang universitas tempat saya bekerja juga bagus. Bagi saya cukuplah, karena saya tidak bisa menikmati pekerjaan. Kebetulan saya ada penghasilan lain yang sengaja saya tekuni untuk sementara waktu. Jadi bisa mengisi kekosongan sambil saya menekuni dunia tulis-menulis. Saya mengakui kalau menulis belum menjadi keahlian saya, makanya saya masih terus belajar dan belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun