Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata Menjadi Seorang Pemula pun Bisa Menang

3 Agustus 2012   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:17 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_197924" align="aligncenter" width="481" caption="I love writing (Doc: zazzle.com)"][/caption] Alhamdulillah, saya sudah terima hadiah dari Caring Colours kemarin sore, setelah sehari sebelumnya Mbak Mira menuliskan ceritanya. Dia memang telah menerima kiriman paketnya lebih dulu dibanding saya dan mbak Ria Astuti. Lain halnya mbak Mira yang mengaku sebagai emak-emak, saya sendiri  mengaku sebagai seorang pemula dalam dunia tulis menulis. Makanya bisa menang dalam dunia tulis menulis adalah suatu kejutan. Betapa tidak? Sifat angot-angotan saya dalam menulis adalah hal yang masih sulit saya taklukan, walaupun saya terus berusaha menguranginya pelan-pelan. Tapi alasan klasiknya masih sering menghantui, kalau saya sering kehabisan ide atau ketiadaan waktu untuk menulis. Akhirnya, bisa dilihat kalau tulisan saya masih sering antara ada dan tiada, heheheh. Komitmen dan konsistensi inilah yang masih kurang saya miliki, makanya saya harus memupuk dan menyiraminya terus, agar kegiatan menulis selalu melekat sebagai salah satu kegiatan saya sehari-hari. Bahkan saya menginginkan sekali, menulis itu sebagai kebutuhan hidup layaknya makan dan minum. Yang berarti kalau saya belum menulis  biarpun hanya satu artikel dalam sehari, terasa ada sesuatu yang kurang. Itu yang menjadi keinginan saya. Memang berat untuk membangun suatu kebiasaan atau ketrampilan (skill), makanya diperlukan latihan yang tidak kenal menyerah. Dari sinilah saya mengakui bahwa untuk bisa menulis atau menjadi penulis yang produktif,  bukan suatu hal yang bisa dicapai secara instant. Mie instant memang ada, tapi tidak ada penulis  instant. Memang, menulis itu layaknya skill, ketrampilan atau bahkan keahlian. Seperti jenis ketrampilan lain, menulis pun membutuhkan banyak latihan yang terus menerus. Jadi memang harus dicoba dan diasah kalau perlu setiap hari, agar semakin lincah dan trampil dalam merangkai dan merajut kata-kata. Bagaimana kita ingin menjadi seorang penulis yang produktif atau mau menjadi juara kalau menulis saja jarang?. Sekali atau dua kali mungkin bisa menang, karena faktor keberuntungan, tapi untuk terus berproduksi, tidak ada jalan lain selain menulis itu sendiri. Makanya kerjaan seorang penulis, yaa menulis itu sendiri. Sungguh menulis itu suatu ketrampilan yang perlu dimiliki oleh setiap orang, apapun profesi atau kegiatan yang dilakukan setiap hari. Justru dengan berbagai jenis background atau latar belakang yang kita miliki, akan membuat tulisan kita semakin berwarna antara satu dengan yang lainnya. Karena masing-masing dari kita mempunyai pengalaman yang unik, seuniknya sifat  dan kepribadian yang kita miliki. Makanya, akan lebih baik kalau kita menulis hal-hal yang tidak jauh-jauh dari apa yang kita gelutin setiap harinya, baik itu cerita tentang keluarga,  maupun tentang profesi dan kehidupan keseharian kita. Dengan begitu, kita akan bisa bercerita banyak dan detil karena kita memang benar-benar mengetahuinya atau bahkan merasakan dan melakukannya. Tidak salah memang kalau orang menyebutnya, dunia tulis menulis adalah dunia yang paling demokratis dalam hal keanggotaannya. Dan bagusnya lagi, tidak ada kata pensiun atau dipensiunkan untuk menjadi penulis.  Karena semua orang bisa bergabung dan berusaha menjadi penulis. Tidak pandang bulu dan terbuka buat siapa saja untuk ikut dan bergabung dalam dunia tulis menulis ini. Bahkan anak-anak sekalipun bisa ikut menjadi seorang penulis. Uniknya lagi, untuk menjadi seorang penulis tidak dibatasi oleh umur, tingkat pendidikan, profesi, status  maupun gender kita. Bahkan sampai usia lanjut pun kita masih tetap bisa menulis.  Sungguh suatu ketrampilan yang sangat luar biasa. Semoga semakin banyak orang yang mau menekuni dunia tulis menulis, agar hidup kita semakin bermanfaat dan nama kita abadi. Dan tentunya kita akan semakin banyak  belajar dari yang lain. Bagaimana menurut Anda? Terima kasih dan Salam Menulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun