Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wow! Senengnya Bisa Menjadi Motivator Menulis buat Anak Saya

26 Juni 2012   16:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:30 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13407250101116027338

[caption id="attachment_190887" align="aligncenter" width="529" caption="Amri Mahardhika D (Doc: Pribadi)"][/caption] Alhamdulillah, akhirnya anak saya mau menulis lagi dan sekarang sudah bergabung dengan Kompasiana. Semoga kebiasaan ini terus berlanjut, tidak berhenti di tengah jalan. Paling tidak sebagai langkah awal untuk membangun kebiasaan yang baik. Mumpung masalah motivasi sedang ramai mendapat tanggapan, terutama  setelah tulisan dari  Bung Fandy Sido,  "Kita Kebanjiran Motivator",  mudah-mudahan saya termasuk salah satu Motivator buat anak saya atau malah Provokator yang baik untuk bertindak secara nyata, heheheh. Untuk tulisan lengkapnya bisa dibaca disini. Yang jelas, dia sedang libur sekolahnya sekarang ini. Jadi saya bisa mendorong untuk terus menulis, biarpun satu tulisan  setiap harinya tidak apa-apa. Itu suatu prestasi yang sangat bagus, karena dia sudah mau memulai. Yeah, menulis sebagai sarapan pagi baginya. Habis itu baru  saya ijinkan untuk bermain, heheheh. Sedikit dipaksa mungkin pada awalnya, untuk membangun kebiasaan yang baik buat jangka panjang. Semoga!! Namun seringnya, dia menyelesaikan tulisannya justru sambil bermain, maka selesainya kadang sudah menjelang tidur.  Saya ingatkan terus, kalau sudah selesai diposting saja sekalian. Tidak usah ditunda-tunda, I will correct it later. Begitu pesen saya, karena saya memang tidak ingin langsung mengoreksinya. Takut dia malah kecewa, makanya saya biarkan saja dulu tulisannya untuk melatih dia pede dan menikmati sensasi dalam dunia tulis menulisnya. Bagi saya, yang penting selesai  tulisannya dan dikirim sebelum dia beranjak tidur. Hari esoknya menulis  untuk topik yang lain atau melanjutkan kalau tulisannya bersambung. Tapi kalau mau melanjutkan menulisnya malem, dia tidak bisa bertahan sampai lebih dari jam 10. Baik itu hari libur, maupun harus menghadapi ujian atau ulangan sekalipun. Saya memang tidak mengijinkan dia untuk beranjak  tidur sampai larut malem. Jam 9:30 an seringnya sudah saya suruh  untuk siap-siap tidur. Lagi-lagi  kesehatan jauh lebih penting baginya. Untuk sementara ini, saya biarkan dia menulis apa adanya tanpa ada koreksi lebih dulu disana sini. Pelan-pelan saya akan  koreksi sedikit demi sedikit untuk tata bahasa dan juga variasi gambar biar sesuai dengan themanya. Tapi itu saya lakukan sambil jalan tentunya. Yang penting membangkitkan motivasi awal dulu, biar nantinya bisa menjadi kebiasaan yang bagus. Syukur di sekolahnya yang baru, dia bisa mengajak temannya. Jadi bisa sebagai sparing partner dalam menulis. Sementara ini saya memang selalu menemani dia menulis, sekalian saya juga belajar menulis. Jadi kami berdua  sedang belajar menulis, hehehhe. Lumayan kami bisa saling memacu dan mengingatkan. Paling tidak berlomba di dalam kebaikan. Tulisan ini sekedar intermezo saja, karena pikiran saya lagi jenuh. Niatnya minum kopi mau menulis, eh otaknya sudah capek. Mungkin harus istirahat dulu, biar badan dan pikiran fresh lagi besok paginya. Mesin saja perlu istirahat, apalagi manusia, iya tidak? Bagaimana menurut Anda?. Ok, Terima kasih dan Selamat Malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun