Lagi-lagi saya kecele, ternyata sudah begitu dekat tempat yang ingin saya tuju. Tapi karena ketidaktahuan lokasi, akhirnya malah kelewatan."
Begitulah kesimpulan yang saya ambil dari dua kejadian ini. Tapi mungkin belum mewakili contoh yang bisa dipakai, karena terlalu sedikit contohnya. Namun dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya bisa kita saksikan, bagaimana kita sudah terjangkiti oleh kenikmatan atau kemudahan yang ada. Seperti adanya ojek, becak, murahnya biaya untuk membeli sepeda motor dan juga angkutan umum yang bisa siap membawa kita daripada jalan kaki.
Lain halnya dengan saya yang selalu mengutamakan jalan kaki sebisa mungkin, daripada naik angkutan umum. Apa pasal?, karena saya keluar rumah sekalian olah raga. Jadi mumpung saya pergi, yeah sekaligus saya manfaatkan untuk berolahraga. Jadi saya keluar rumah sudah merupakan suatu paket untuk hidup sehat, refreshing sekalian berolah raga.
Dua aktivitas ini bagi saya sudah menjadi paket yang tidak bisa dipisahkan, yaitu saling melengkapi satu dengan lainnya. Dengan demikian, saya tidak perlu merencanakan lagi untuk berolahraga, kalau saya sudah berniat untuk pergi atau refreshing. Benar tidak???
Bagaimana kawan? Ini sekedar tulisan opini saya yaa dan lagi-lagi buat latihan menulis. No hard feeling bagi yang tidak suka jalan. Karena yang namanya jarak, antara jauh dan dekat itu relatif. Cuma bagi saya kalau duduk kurang dari 5 menit sudah sampai di tempat tujuan itu terhitung dekat atau pendek. Apalagi kalau cuacanya mendukung dan tidak terlalu panas. Ups! maaf kalau saya salah.
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H