Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

What's Your Story?

2 Maret 2015   15:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_371093" align="aligncenter" width="531" caption="Beberapa Prestasi mbak Olie (doc: mbak Oliie)"][/caption]

Hari Sabtu kemarin saya menghadiri pertemuan awal dari acara Blog English Club . Acara ini pada dasarnya digagas untuk melatih para blogger menulis dalam bahasa Inggris. Agar orang di luar Indonesia pun bisa membaca blog kita. Apalagi sebentar lagi kita mau menghadapi MEA, mau tidak tahu kita harus mempersiapkan diri menggunakan bahasa Inggris secara aktif, baik lisan maupun tulisan. Siapa tahu tulisan kita pun bisa memberikan manfaat bagi orang di luar sana.

Itulah awal mula dibentuknya Blog English Club. Terus terang saya sendiri tidak tahu menahu bagaimana awalnya BEC ini dibentuk. Hanya karena keingintahuan saya saja, saya hadir pada acara tersebut. Tentunya dengan harapan saya bisa memperoleh manfaat yang banyak. Lebih-lebih pada hari itu,  saya sebenarnya mempunyai 3 agenda acara. Sayang semua jam nya bersamaan, mau tidakmau saya harus memilih yang terbaik. Saya meminta anak saya untuk membantu memilihkan mana yang terbaikdiantara ke 3 acara itu. Pertama, dari Wealth Creation Asia yang akan membicarakan tentang How to be a Winner in Trade, kedua adalah dari Abrasco.com mengundang acara untuk Brunch Session di BangiKopitiam,Kota Tua dengan topik Exploring Asian Food with Koko Cici and Bangi Kopitiam. Tentunya acara ini mengajak kita untuk mencicipi berbagai jenis makanan Asia di Bangi Kopitiam dan acara yang ke 3 nya adalah Blog English Club.

Sehari sebelum hari H nya, saya berusaha menimbang-nimbang mana dari 3 acara ini yang paling baik dan saya bisa memperoleh manfaat yang terbesar. Begitulah ciri dari seorang ekonom yang selalu memperhitungkan manfaat terbesar dari suatu tindakan/keputusan yang diambil untuk  jangka panjangnya. Tidak asal comot. Hal ini karena apa yang kita lakukan/perbuat saat ini diharapkan bisa mempunyai efek jangka panjang.

Dengan pertimbangan ini dan itu, akhirnya saya memilih untuk hadir pada acara yang ke 3 dengan harapan saya pun bisa mempunyai blog dalam bahasa Inggris. Acara ini mengundang nara sumber Ollie Salsabeela. Saya sendiri tidak mengenal dia, hanya karena ketertarik untuk memraktekkan menulis Blog dalam bahasa Inggris inilah saya datang.

Hari H nya datang dan saya dengan gembiranya memulai hari barunya untuk bersiap-siap hadir pada acara ke 3, yaiitu di Perpustakaan Kemendikbud, Jl. Jend Sudirman. Saya sampai di tempat lebih awal dari jam yang seharusnya. Kebetulan lalu lintasnya masih sepi sehingga perjalanan bisa lancar. Sambil menunggu acara, saya baca-baca koran dulu yang ada di Perpus. Jam 11 lewat sedikit acara dimulai dan nara sumber pun sudah datang tepat waktu.

Satu per satu acara selesai dari pembukaan yang menceritakan bagaimana awal mulanya group ini dibentuk dan sampailah ke acara inti yang diisi oleh mbak Ollie Salsabeela. Ollie Salsabeela, bukan nama yang sebenarnya. Nama asli dia adalah Aulia Halimatussadiah. Di dunia maya dia dipanggil Ollie dan Twitternya beralamat di @Salsabeela. Nama itu terus digabung menjadi Ollie Salsabeela. Cantik juga ya nama penanya dan dia menjadi terkenal dengan nama itu.

Pertemuan saya kali itu, benar-benar menggugah semangat saya untuk menulis dan mengaktulisasikan diri, siapa saya yang sebenarnya dan untuk ditunjukkan dalam profile saya.  Katakanlah untuk kasus dia, maka dia menyebutkan sebagai seorang IT, gadget reviewer, spa reviewer, traveler, an entreprenuer and a writer. Karena itulah yang melekat pada siapa dia. Maka tulisan-tulisannya, semuanya mengarah kesana. Mungkin inilah yang disebut branding, apa yang memang sudah melekat pada dirinya. Jadi apa yang dia tulis tidak lepas dari profile nya dia.

Dari situlah akhirnya tawaran datang dari mana-mana sesuai dengan profilenya dia. Dengan profile (brandingnya) dia sudah diundang ke berbagai negara, baik untuk menjadi pembicara sebagai seorang IT, memberikan training-training tentang kewirausahaan, menjadi spa reviewer maupun dia sebagai traveler. Semuanya dibayarin oleh sponsor atau panitia. Dia pernah pergi ke Dubai, Turki, China, Korea, London, Paris, Russian, US, Tanza bahkan dia pernah satu ruangan dengan Vice President Amerika, Joe Biden.

Apa yang dia lakukan tidak lepas dari apa yang ada dalam profilenya. Sebagai contoh, dia seorang penulis maka dia buktikan dengan menulis setiap hari, bahkan sekarang sudah ada 27 buku dan 2 baru saja selesai. Untuk bisa menulis, dia mengharuskan diri untuk bisa membaca buku paling tidak 2 buku dalam sehari. Itu dia lakukan setiap hari, karena dengan membaca buku, ide-idenya bisa terus muncul dan itu sebagai bahan untuk menulis.

Karena dia lulusan IT, maka diapun kerja di Perusahaan IT sebagai web developer, yang katanya lumayan besar. Namun baru 2 tahun bekerja, dia akhirnya menekuni bisnisnya kutukutubuku.com dan pada tahun 2010 dia mendirikan online self-publishing print yang telah menarik 100.000 ribu penulis-penulis baru seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun